Mamuju, Netral.co.id – Desa Orobatu di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi lokasi pelaksanaan kolaborasi strategis antara perguruan tinggi vokasi dan SMK dalam program riset inovatif berbasis energi terbarukan dan pengolahan hasil perikanan.
Kegiatan ini digagas oleh tim KATALISATOR KEMITRAAN BERDIKARI Wilayah Sulawesi Barat, yang merupakan konsorsium lima politeknik, di antaranya ialah;
Politeknik Bosowa (ketua),
Politeknik Negeri Ujung Pandang,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep,
Politeknik Indonesia, dan
Mereka menggandeng SMK Negeri 1 Rangas sebagai mitra pendidikan menengah kejuruan.
Program riset ini merupakan bagian dari skema Riset Strategis Skema Emas yang didukung oleh Kemdiktisaintek dan LPDP, mengusung tema “Peningkatan Kualitas Tangkapan Melalui Inovasi Solar Sel Freezer Box Terapung dan Pengolahan Produk Perikanan Berkelanjutan.”
Ketua tim riset, Dewi Andriani, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna bagi masyarakat pesisir.
“Kami tidak hanya hadir untuk riset, tetapi juga memastikan inovasi kami bisa langsung diterapkan dan memberi dampak nyata di lapangan,” ujarnya saat membuka kegiatan di Water Park Desa Orobatu.
Salah satu fokus kegiatan adalah pemasangan panel surya pada freezer box terapung di kapal nelayan dan freezer darat milik BUMDes Mandiri Orobatu.
Sistem ini dikembangkan agar nelayan dapat menyimpan hasil tangkapan lebih lama tanpa ketergantungan pada jaringan listrik konvensional.
Umar Muhammad, yang menangani instalasi listrik dan energi terbarukan, mengatakan bahwa teknologi ini bisa mengurangi kerugian akibat pembusukan ikan.
“Nelayan jadi lebih efisien, hasil tangkapan terjaga, dan kualitas ikan tetap prima,” jelasnya.
Di sisi lain, tim juga memperkenalkan rumah asap ikan portabel untuk mengolah ikan menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti bajabu ikan asap.
Demonstrasi pengasapan dipandu oleh Mahyati dan Rahmaniar dari politeknik anggota konsorsium.
Muhammad Ali Arsyad menambahkan, proses pengolahan dilakukan dengan prinsip sanitasi dan mutu pangan.
“Kami ingin produk ini bisa masuk pasar oleh-oleh dan menjadi sumber pendapatan baru bagi ibu-ibu pengolah di desa,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan siswa-siswi SMK Negeri 1 Rangas yang didampingi guru pembimbing, Minarti.
Siswa dilibatkan langsung dalam instalasi, pengumpulan data teknis, dan pelatihan masyarakat.
“Anak-anak mendapat pengalaman nyata bagaimana teknologi bisa membantu masyarakat,” ujar Minarti.
Kepala Desa Orobatu, Maslim, menyambut baik program ini. “Kami merasa sangat terbantu. Ini jadi awal bagus untuk mengembangkan Orobatu sebagai desa wisata perikanan yang mandiri,” katanya.
Melalui pendekatan kolaboratif lintas jenjang pendidikan, program ini diharapkan mampu membangun Desa Orobatu menjadi desa wisata berbasis ekonomi kreatif yang mandiri secara energi dan unggul dalam produk olahan hasil laut.
Comment