Jejak Prestasi Mentan Andi Amran Dari Bangku Kuliah ke Penghargaan Dunia

Netral.co.id

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bawa kabar baik bagi seluruh sivitas akademika Unhas Makassar. Dok Netral.co.id

Netral.co.id, Makassar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membawa kabar baik bagi seluruh sivitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dalam kuliah umum yang ia sampaikan dengan tema “Smart Farming, Pertanian Presisi, dan Pertanian Masa Depan.” Unhas sendiri adalah tempat di mana Mentan menempuh pendidikan pada masa kuliahnya.

“Kabar baik tersebut adalah penghargaan Agricola Medal yang baru saja diperoleh kembali ketika Menteri Pertaniannya adalah alumnus Fakultas Pertanian Unhas,” ujar Mentan pada Selasa, 3 September 2024.

Agricola Medal adalah penghargaan dari Badan Pangan Dunia FAO atas kontribusi Indonesia dalam melakukan transformasi sistem pertanian yang berkelanjutan. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Mentan menjelaskan bahwa terakhir kali Indonesia menerima Agricola Medal adalah pada tahun 1984, yang saat itu diterima oleh Presiden Soeharto. Ini berarti, setelah lebih dari 40 tahun, Indonesia kembali meraih penghargaan tersebut.

Dalam kuliahnya, Mentan menyatakan bahwa pertanian berkelanjutan terus didorong melalui berbagai program strategis seperti food estate, optimasi lahan, perluasan area tanam, pompanisasi, dan pengembangan smart farming di berbagai wilayah.

Baca Juga : Kelompok Cipayung Plus Salut dengan Andi Amran Sulaiman

Sebagai contoh, Indonesia, sebagai salah satu negara pertanian terbesar di dunia, berhasil menerapkan teknologi penghemat air, terutama dalam produksi tanaman tebu. Awalnya, tanaman ini diprediksi akan gagal, namun seiring waktu, Indonesia berhasil memproduksi gula secara mandiri.

“Dalam hal ini, sebagai ilmuwan, kita harus selalu berkonsultasi dengan para ahli. Namun, jangan bertanya kepada ahli yang pernah gagal dalam pekerjaan tersebut, karena ia hanya akan membuat Anda pesimis,” tuturnya.

Selanjutnya, Mentan menyebut bahwa saat ini Indonesia sedang membangun pertanian modern di berbagai daerah, salah satunya di Merauke, Papua. Di sana, semua proses pertanian dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti drone dan combine harvester.

Baca Juga : Mentan Amran: Pertanian Merauke Langkah Nyata Menuju Lumbung Pangan Dunia

“Merauke dan pembangunan klaster modern lainnya adalah jawaban atas upaya kita untuk mengurangi kesenjangan antara Indonesia dan negara-negara lain,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian saat ini sedang menggalakkan program perluasan area tanam (PAT) melalui pompanisasi sebagai langkah pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan yang melanda beberapa negara akibat gelombang panas yang ekstrem.

“El Nino datang dan membawa kekeringan. Negara ini membutuhkan makanan, namun produksi tidak mencukupi. Itulah yang dihadapi oleh negara kita. Oleh karena itu, pompanisasi dilakukan sebagai langkah cepat untuk mengatasi kekeringan ekstrem akibat El Nino. Selanjutnya, kita mencetak sawah baru dengan harapan kebutuhan pangan dalam negeri dapat dipenuhi dari produksi kita sendiri,” jelasnya.

Comment