Netral.co.id, Makassar, – Mahasiswa rekognisi pembelajaran lampau (RPL) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) terpantau sedang melakukan aktivitas akademik di kampus 2 PNUP, Mongcongloe Maros, Minggu, 12 Mei 2024.

Kehadiran RPL PNUP menarik minat masyarakat yang ingin menempuh kuliah di akhir pekan (sabtu-minggu).

“saya ikut program rpl karena kuliahnya diakhir pekan”. Ucap Agung Setyo Pambudhi salah seorang mahasiswa prodi D4 listrik ini.

Karyawan PT PLN ini berharap dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu sehingga dapat kembali fokus di tempat pekerjaan.

“Semoga studinya tepat waktu”. Harapnya disela mengikuti praktikum di laboratorium jurusan.

RPL adalah rekognisi pembelajaran lampau (RPL) merupakan pengakuan terhadap capaian pembelajaran (CP) yang diperoleh seseorang dari pendidikan formal maupun nonformal atau pengalaman kerja pada jenjang pendidikan tinggi yang dimulai pada level 3 KKNI (program D3) sampai dengan jenjang kualifikasi KKNI level 9 (program doktor).

Baca Juga : PNUP Akui Slag Nikel Baik Jadi Pengganti Agregat Kasar Beton

RPL memiliki 2 tipe yakni A1 dan A2, tipe A1 pengakuan CP melanjutkan pendidikan formal lain, penilaian dilakukan melalui evaluasi transkrip dan silabus.

Tipe A2 yaitu pengakuan CP yang berasal dari pendidikan informal, nonformal dan atau pengalaman kerja serta untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi untuk memperoleh pengakuan sebagian satuan kredit semester (SKS).

“RPL Tipe A2 dilakukan dengan 2 tahap yakni proses assessment dan rekognisi”. Jelas alumnus PhD Universiti Teknologi Malaysia ini.

Ketua jurusan teknik elektro ini pun berharap pengelolaan RPL ke depan semakin baik seiring minat mahasiswa D3 melanjutkan kuliah rpl di PNUP.

“Tahun ini kami menerima 120 mahasiswa RPL”. Ungkap guru besar bidang sistem tenaga listrik ini.

Wadir 1 PNUP, Rusdi Nur PhD berharap minat mahasiswa melanjutkan ke program RPL semakin meningkat ke depan seiring dengan kebutuhan industri, pemerintah, dan masyarakat mengikuti jalur pendidikan seperti RPL.

“Kita terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan RPL ke depan”. Kunci Assoc profesor ini.