8.400 Ekor Sapi Jeneponto Jadi Sasaran Program IB Massal Pemprov Sulsel

Netral.co.id

Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menggalakkan penanaman 2 juta pohon nangka madu di seluruh daerah di Sulsel. Dok Netral.co.id

Netral.co.id, Jeneponto – Program Inseminasi Buatan (IB) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel yang diinisiasi Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, juga akan diberikan kepada peternak di Kabupaten Jeneponto. Di daerah ini, 8.400 ekor sapi betina menjadi sasaran kawin silang untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas produksi.

Petugas Inseminator Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Jeneponto, Aderienus Mario, mengatakan, untuk inseminasi buatan di Kabupaten Jeneponto sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini, dan pencapaiannya cukup bagus.

Hasil-hasil inseminasi buatan ini secara nyata dapat mengangkat ekonomi peternak, dimana sapi inseminasi buatan dengan umur sekitar 6 bulan bisa rata-rata terjual dengan harga Rp10 juta.

“Kalau dibandingkan dengan sapi-sapi lokal, untuk umur dua tahun baru bisa terjual Rp Rp8-9 Juta. Sedangkan sapi-sapi IB ini 6 bulan itu sudah laku Rp10 juta,” jelas Aderienus, di sela kunjungan Pj Gubernur Bahtiar di Kabupaten Jeneponto, Sabtu malam, 9 Maret 2024.

Menurut Aderienus, untuk inseminasi buatan ini tujuannya adalah memang untuk memperbaiki mutu genetik dari sapi-sapi lokal melalui kawin silang dengan sapi-sapi eksotik seperti sapi Limusin, Simental, Brahman, dan ada beberapa jenis sapi lainnya.

Baca Juga : Melalui Inseminasi Buatan, Pj Gubernur Sulsel Target Enrekang Jadi Sentral Sapi Perah

“Dengan demikian bahwa sapi-sapi lokal ini secara genetik kualitasnya semakin bagus. Kalau kita lihat sekarang ini sapi-sapi lokal kita dia kawin sedarah, jadi induknya melahirkan anak, anaknya jantan dia kawini kembali induknya, sehingga dia punya keturunan itu semakin kecil,” urainya.

Namun, lewat program inseminasi buatan ini, yang disilangkan tidak ada perkawinan sedarah, sehingga dia punya potensi genetik semakin besar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, secara keseluruhan di Jeneponto, ada 14 ribu ekor sapi. Dari struktur populasinya, 60 persen dari 14 ribu sapi itu adalah betina.

“Inilah yang menjadi sasaran kita untuk kita kawin silangkan,” tuturnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kesehatan Hewan Jeneponto, drh. Nurliani Syamsul, menambahkan, Kecamatan Bangkala Barat adalah pusat kesehatan hewan di Kabupaten Jeneponto. Selain inseminasi buatan, juga dilakukan vaksinasi PMK dan penyuntikan vitamin serta obat cacing. (*)

Comment