Netral.co.id, Gowa – Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), kembali mengukuhkan tiga guru besar atau profesor.
Pengukuhan dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (4/3/2024)
Ketiga guru besar yang dikukuhkan itu adalah Prof Dr. Muhsin Mahfudz M.Th.I dalam Bidang Ilmu Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafa, Prof KH Hamzah Harun Al-Rasyid Lc MA Ph.D dalam Bidang Pemikiran Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Prof Dr. Muhaemin Latif M.Th.I M.Ed dalam Bidang Ilmu Teologi Islam Kontemporer Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Pidato pertama disampaikan oleh Prof Dr. Muhsin Mahfudz M.Th.I dengan judul Kontestasi Tafsir Skripturalis dan Substansialis pada Halaqah Tafsir di Tengah Gempuran Tafsir Al-Qur’an di Media Sosial.
Kemudian, Prof Dr. H. Hamzah Harun Al-Rasyid Lc. M.A dengan judul Abu Hasan Al-Asy’ari: Pembangun Mazhab Teologi Moderat Dalam Islam(Relevansinya dalam Kehidupan Kontemporer).
Selanjutnya, Prof Dr. Muhaemin Latif M.Th.I M.Ed dengan judul Membumikan Teologi Lingkungan: Sebuah Mitigasi Krisis Ekologi.
Prof Hamdan Juhannis selaku Rektor UIN Alauddin Makassar mengungkapkan bahwa pengukuhan ini menampilkan guru besar dengan kualitas yang sangat luar biasa.
“Saya menganggap di antara sekian pengukuhan guru besar, inilah pengukuhan yang menampilkan 3 kualitas yang sangat luar biasa di UIN Alauddin Makassar,” ungkapnya.
Rektor UIN Alauddin Makassar 2 Periode itu menjelaskan bahwa terdapat 5 hal renungan moral yang harus dimiliki oleh manusia meskipun itu teramat pahit, yaitu:
Pertama, tidak ada orang yang ril dalam hidup ini, yang ada hanyalah orang berwajah ganda. Kedua, orang yang anda paling cintai dalam hidup adalah orang yang akan memberikan luka paling dalam. Ketiga, orang lebih menghargai penampilan yang menarik dari pikiran yang menarik.
Keempat, ada dua yang mendefinisikan orang dalam hidup ini, yakni kesadaran saat tidak memiliki apa-apa dan keangkuhan saat sedang memiliki, dan Kelima, bila anda berbahagia, anda berbahagia musiknya dan bila anda bersedih anda menyelami musiknya.
Comment