Makassar, Netral.co.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penanganan stunting. Penandatanganan tersebut berlangsung di Ruang Rektorat Unhas pada Selasa (18/2/2025) dan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, serta Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa.
Prof. Fadjry Djufry menyampaikan apresiasi kepada Unhas atas kerja sama ini, yang diharapkan mampu menekan angka stunting di Sulsel secara signifikan.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam menangani permasalahan stunting, khususnya dengan menerapkan pendekatan berbasis riset dari Fakultas Kedokteran Unhas.
“Kerja sama ini lahir dari diskusi sederhana yang kemudian berkembang menjadi gagasan untuk melakukan terobosan nyata dalam menekan angka stunting, dimulai dari Sulsel,” ujar Prof. Fadjry.
Ia menambahkan bahwa hasil penelitian dari tim dokter anak Unhas telah menghasilkan model penanganan stunting yang efektif.
Baca Juga : Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Dorong BSIP Percepat Swasembada Pangan Sulsel
Model tersebut akan diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Sulsel dan berpotensi menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
“Gerakan ini kami sebut sebagai Gerakan Zero Stunting. Target ini memang ambisius, tetapi bisa dicapai jika ada sinergi yang kuat antar sektor dan lembaga,” tambahnya.
Senada dengan itu, Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi stunting tidak hanya di Sulsel, tetapi juga secara nasional.
“Kami sepakat untuk mendorong Gerakan Zero Stunting agar menjadi program nasional. Kami akan melakukan pemantauan langsung berbasis data by name by address untuk memastikan efektivitas program ini,” jelasnya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menekan angka stunting di Sulsel serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas kesehatan anak di Indonesia. (*)
Comment