Menkes Budi: Cek Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah, Jangan Tunggu Sakit Dulu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan indikator-indikator dasar kesehatan yang kerap diabaikan, terutama lingkar pinggang, tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol. Menurut Budi, kesadaran terhadap empat indikator tersebut sangat penting sebagai upaya pencegahan penyakit kronis yang berisiko menyebabkan kematian dini.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto:dok)

Jakarta, Netral.co.id Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan indikator-indikator dasar kesehatan yang kerap diabaikan, terutama lingkar pinggang, tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol. Menurut Budi, kesadaran terhadap empat indikator tersebut sangat penting sebagai upaya pencegahan penyakit kronis yang berisiko menyebabkan kematian dini.

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans ukurannya sudah 33 ke atas, itu udah pasti obesitas. Dan yang obesitas itu, menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang pakai celana 32,” ujar Menkes saat menghadiri peluncuran program Pasukan Putih Jakarta, Rabu (14/5/2025), dikutip dari Antara.

Budi menegaskan bahwa pernyataannya bukan bentuk body shaming, melainkan edukasi untuk mendorong masyarakat menyadari pentingnya mengelola berat badan dan lemak tubuh, terutama di area perut, sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Tiga Parameter Kesehatan yang Wajib Dipantau

Selain lingkar pinggang, Budi menyoroti pentingnya memantau tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara rutin, karena ketiganya menjadi faktor utama penyebab penyakit tidak menular seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.

“Normalnya tekanan darah itu 120/80. Kalau lebih dari itu, langsung cek ke Puskesmas. Obatnya gratis,” ujarnya.

Budi menyebut kadar gula darah ideal tidak melebihi 200 mg/dL, begitu pula dengan kolesterol. Jika dibiarkan tinggi, maka risiko komplikasi sangat besar.

“Kalau darah tinggi, gula tinggi, terus didiamkan, nanti kena ginjal, stroke, atau jantung. Bisa wafat lebih cepat, umur 60 sudah menghadap Allah,” lanjutnya.

Peran Pasukan Putih dalam Deteksi Dini

Dalam kesempatan itu, Menkes juga mengapresiasi peluncuran Pasukan Putih oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, program ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan preventif berbasis masyarakat.

“Pasukan Putih tugasnya menjaga masyarakat supaya tetap sehat. Mereka akan mengingatkan pentingnya tidur cukup, makan teratur, dan menghindari stres,” katanya.

Budi menegaskan, seluruh pemeriksaan indikator dasar tersebut dapat dilakukan secara gratis di Puskesmas, sehingga tidak ada alasan untuk menunda-nunda pengecekan kesehatan.

“Jangan nunggu sakit dulu. Cek tekanan darah, gula, kolesterol, semua gampang diukur dan gratis di Puskesmas,” tandasnya.

Comment