Makassar, Netral.co.id – Pemerintah Kota Makassar bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar pertemuan strategis guna memperkuat perlindungan pekerja migran serta memastikan proses imigrasi yang aman dan sesuai prosedur.
Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia, Abri Danar Prabawa; Direktur Penempatan Pemerintah, Dra. Dyah Rejekiningrum; Kepala BP3MI Sulsel, Susanto Darmah Saputra; serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Wakil Menteri KP2MI, Cristina Ariyani, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam melindungi pekerja migran serta membuka akses kerja yang lebih luas.
“Tugas kami memastikan pekerja migran tidak dieksploitasi dan memiliki kompetensi sebelum berangkat. Ini penting agar mereka bisa bekerja dengan aman dan mendapatkan hak-haknya,” ujar Cristina.
Selain itu, Cristina juga menyoroti kontribusi pekerja migran terhadap ekonomi daerah melalui remitansi.
Ia menegaskan perlunya pelatihan keterampilan agar mereka dapat bekerja di sektor yang lebih baik, seperti kesehatan, perhotelan, dan industri teknis.
Baca Juga : Ramadan Penuh Berkah, Wali Kota dan Wawali Makassar Berbagi dengan Anak Yatim
Menanggapi hal ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya KP2MI.
Ia menyebut bahwa program Creative Hub yang dikembangkan Pemkot Makassar akan berperan dalam membekali calon pekerja migran dengan keterampilan yang dibutuhkan.
“Creative Hub akan menjadi pusat pelatihan keterampilan bagi anak muda yang ingin bekerja di dalam maupun luar negeri. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan kapasitas calon pekerja migran,” jelas Munafri.
Selain itu, Munafri berencana bertemu dengan Konsulat Jenderal Australia guna membahas strategi kerja sama dalam memperluas peluang kerja bagi warga Makassar di luar negeri.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyoroti pentingnya regulasi yang lebih jelas bagi mahasiswa dan pemuda yang ingin bekerja di luar negeri.
Baca Juga : Wali Kota Appi Ajak Forkopimda dan OKP Sinergi Bangun Makassar
“Banyak mahasiswa ingin mencari pengalaman kerja di luar negeri, tetapi mereka masih bingung dengan regulasi yang tumpang tindih. Ini sering membuat mereka menjadi korban birokrasi yang rumit atau bahkan praktik ilegal,” katanya.
Ia mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah memperkuat regulasi serta menyediakan pendampingan bagi calon pekerja migran sejak tahap pendaftaran hingga saat mereka bekerja di luar negeri.
“Kita harus memastikan mereka mendapat perlindungan hukum yang jelas agar tidak menjadi korban penipuan atau eksploitasi,” tegasnya.
Melalui langkah-langkah strategis ini, diharapkan pekerja migran asal Makassar dapat bekerja dengan lebih aman, terlindungi, dan memiliki akses terhadap peluang kerja yang lebih baik di luar negeri.
Comment