Desa Lempangan Gowa Terpilih Jadi Percontohan Ruang Bersama Indonesia

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin mendampingi Menteri PPPA RI Arifah Fauzi saat melakukan kunjungan ke Desa Lempangan, Kecamatan Bajeng, Gowa. (Foto Dok. Humas)

Gowa, Netral.co.id, – Posyandu Melati yang terletak di Dusun Tamala’lang, Desa Lempangan, Kecamatan Bajeng, resmi ditetapkan sebagai lokasi percontohan program Ruang Bersama Indonesia (RBI) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia.

RBI merupakan program strategis yang bertujuan memberikan pemberdayaan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui pendekatan desa secara kolaboratif. Kehadirannya menjadi bentuk nyata upaya bersama lintas sektor dalam menciptakan ruang aman dan produktif bagi perempuan dan anak.

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menyampaikan bahwa penunjukan Desa Lempangan sebagai lokasi RBI tidak lepas dari aktifnya kegiatan ibu dan anak serta rendahnya angka kekerasan di wilayah tersebut.

“Seluruh anak-anak di desa ini sudah mengenyam pendidikan. Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak pun sangat minim, bahkan hampir tidak ada. Inilah menjadi alasan desa ini ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lokasi RBI,” jelasnya, disela-sela Launching RBI, Jum’at 23 Mei 2025.

Kehadiran RBI ini pun menjadi upaya bersama seluruh pihak dalam memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Selain itu, dengan hadirnya langsung Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi ke Kabupaten Gowa tentunya juga dapat semakin mendorong kemajuan daerah tersebut dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Walaupun angka kekerasan sudah menurun, dengan kolaborasi berbagai pihak melalui RBI, kami optimis angka kekerasan akan semakin ditekan. Kehadiran Ibu Menteri memberikan semangat baru bagi kami untuk fokus memfasilitasi program pemberdayaan ibu dan anak,” ungkap Darmawangsyah.

Lebih lanjut, Darmawangsyah melaporkan bahwa Kabupaten Gowa memiliki Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) tertinggi di Sulsel. Hal ini tercermin dari keterlibatan perempuan dan laki-laki yang setara di bidang ekonomi, politik, dan pengambilan keputusan.

Sementara itu, Menteri Arifah Fauzi memberikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa khususnya Desa Lempangan sebagai lokasi peluncuran RBI. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan program ini.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. RBI adalah kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk mengatasi persoalan di desa, khususnya bagi perempuan dan anak,” tegas Menteri Arifah Fauzi.

Menteri Arifah Fauzi juga menyoroti tantangan perkembangan teknologi seperti gadget yang memengaruhi anak-anak. RBI diharapkan mampu menghidupkan kembali permainan tradisional berbasis kearifan lokal agar dapat membentuk karakter dan nilai sosial anak-anak.

“RBI ini adalah implementasi pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat. Dengan penguatan perempuan dan partisipasi masyarakat, RBI menjadi model pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Selain RBI, Menteri Arifah juga memaparkan dua program unggulan Kemen PPPA, yaitu pengembangan layanan Call Center SAPA 129 untuk pengaduan kekerasan dan penguatan satu data gender dan anak berbasis desa untuk mendukung kebijakan yang tepat sasaran.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Desy Andriani, Staf Khusus Menteri PPPA Prof. Majdah Muhyiddin Zain, Kadis DP3AP2KB Provinsi Sulsel, Ketua DPRD Gowa Ramli Sidik, jajaran Forkopimda, serta para pimpinan SKPD, camat, lurah dan kepala desa se-Kecamatan Bajeng. (*)

Comment