Kursi di Pemilu 2024 Menurun, PDIP Sulsel Dinilai Perlu Lakukan Evaluasi Jelang Konferda

IMG 5626

Makassar, Netral.co.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel dinilai butuh evaluasi menyeluruh pasca penurunan jumlah kursi di Pemilu 2024.

Hal itu diakui Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ansari Mangkona.

Menurutnya, dinamika politik dan hasil pemilu menjadi bahan penting untuk memperkuat strategi partai ke depan.

“Ya, namanya politik kan kita melihat evaluasi, kenapa bisa kita turun. Itu nanti, PDIP Sulsel dibawa ke kepemimpinan dari Andi Ridwan Wittiri, pasti sudah punya ramuannya untuk meningkatkan kembali,” kata Andi Ansari.

Pada Pemilu 2024, perolehan kursi PDIP Sulsel mengalami penurunan cukup signifikan.

Di DPRD Sulsel, jumlah kursi partai berlogo banteng bermoncong putih itu menurun dari delapan menjadi enam.

Di tingkat DPR RI Dapil Sulsel, PDIP hanya meraih satu kursi dari sebelumnya tiga kursi.

Selain itu, di sejumlah kabupaten/kota, PDIP juga kehilangan representasi politik.

Di Gowa, partai ini kini hanya memiliki satu kursi dari sebelumnya dua.

Sedangkan di Enrekang, PDIP tidak lagi memiliki perwakilan di parlemen daerah.

Andi Ansari menyebutkan, kondisi tersebut menjadi pelajaran penting bagi struktur partai di seluruh tingkatan.

Hal ini dilakukan agar ke depan mampu memperkuat konsolidasi dan basis dukungan rakyat.

Terkait Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Sulsel, Ansari menjelaskan seluruh figur calon ketua sudah mengikuti fit and proper test di DPP PDIP Jakarta.

Namun, hingga kini jadwal resmi pelaksanaan konferda masih menunggu keputusan dari DPP.

“Jadi kita sudah minta jadwal (Konferda) digelar, rupanya DPP masih punya kesibukan. Nanti kita coba lagi kapan kira-kira. Kami sedang mengusulkan jadwal. Tapi kan DPP PDIP juga punya kesibukan,” ungkapnya.

Ia menuturkan, dari seluruh daerah, PDIP Sulsel adalah yang pertama kali meminta penetapan jadwal Konferda.

Menurutnya, konferda dan konfercab (konferda cabang) rencananya akan digelar serentak di Makassar.

Pergantian pucuk kepemimpinan ini diharapkan tidak lewat dari tahun 2025.

“Tapi tergantung keputusan DPP. Yang pastinya konferda PDIP Sulsel tidak lewat dari tahun ini,” tambahnya.

Ia menjelaskan, masa kepengurusan PDIP Sulsel seharusnya telah berakhir pada 2024.

Namun DPP memperpanjang hingga 2025 karena penyesuaian struktur di semua tingkatan partai.

Diketahui, sebanyak tujuh figur tercatat akan bersaing memperebutkan kursi Ketua PDIP Sulsel.

Mereka telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPP PDIP.

Dua di antaranya merupakan undangan khusus dari DPP, yakni Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan “Danny” Pomanto.

Kemudian Ketua DPC PDIP Luwu, Andi Admiral Kadddiraja.

Sementara lima lainnya merupakan pengurus inti DPD PDIP Sulsel.

Yaitu petahana Ketua PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri (ARW), Sekretaris Rudi Pieter Goni (RPG), Bendahara Alimuddin.

Selanjutnya, Ketua Bappilu Risfayanti Muin, dan Wakil Ketua Andi Ansari Mangkona.

Tujuh kandidat tersebut telah mengikuti fit and proper test di Kantor DPP PDIP Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Comment