Pemprov Sulsel – Jepang Kolaborasi Tekan Pengangguran dan Tingkatkan SDM

78712cbc 8982 4134 9947 ee50aa33d94f

Makassar, Netral.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menerima kunjungan perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Ruang Rapat Sekda, Rabu, 1 Oktober 2025.

Pertemuan ini membahas kelanjutan program kerja sama serta rencana penempatan tenaga kerja vokasi dari Sulsel ke Jepang.

Dalam kesempatan itu, JICA juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026 akan hadir tenaga ahli (advisor) baru yang akan melanjutkan program-program yang telah dirintis sebelumnya.

“Tadi pihak JICA menyampaikan, bahwa itu memberi jaminan bahwa insya Allah new advisor itu akan melanjutkan program-program yang telah diterapkan dan dicapai oleh Pak Shintani,” ujar Jufri Rahman.

Menurutnya, banyak kerja sama yang telah berhasil dijalankan Pemprov Sulsel bersama JICA, termasuk program perubahan pola pikir masyarakat di Kabupaten Takalar.

Kerja sama Pemprov Sulsel dengan JICA memberikan nilai tambah dalam pembangunan daerah, khususnya melalui pelatihan vokasi, peningkatan kapasitas masyarakat. Keberlanjutan program ini dapat mempercepat pencapaian pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

“Saya sarankan praktik baik yang sudah berhasil itu sebaiknya di-scaling up, diangkat ke level nasional, jadi program seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Program di Takalar dinilai berhasil mengubah perilaku masyarakat dan dapat dijadikan benchmark untuk daerah lain.

Selain itu, Sekda Sulsel menawarkan agar JICA memperluas dukungan dalam bentuk pendampingan pelatihan bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Jepang kan butuh tenaga kerja sekarang. JICA itu memotret tenaga kerja apa yang dibutuhkan di Jepang sekarang. Kemudian kirimkan trainer, instruktur di Jepang untuk melatih keahlian yang dibutuhkan itu kepada sekolah-sekolah vokasi yang ada,” katanya.

Bagi masyarakat Sulsel, terutama lulusan SMK, kerja sama ini membuka peluang nyata untuk bekerja di Jepang setelah mengikuti pelatihan sesuai standar industri. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam menurunkan angka pengangguran di daerah.

“Kalau sudah mereka melewati pelatihan dan dianggap memiliki skill, itu dikirim ke Jepang, diserap oleh pasar di sana, pasar kerja. Jadi itu win-win solution kan,” tambahnya.

Dari pihak JICA, Senior Representative JICA Indonesia Office, Okamura Kenji, menyatakan bahwa kerja sama dengan Pemprov Sulsel tidak hanya berfokus pada tenaga kerja, tetapi juga pada isu pembangunan daerah.

JICA berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan di Sulsel, termasuk melalui program pelatihan, peningkatan kapasitas, dan penanggulangan kemiskinan.

“Kami membahas terkait penanggulangan kemiskinan. Kemarin kami berkunjung ke Kabupaten Takalar untuk membahas hal tersebut, kami harap program ini terus berlangsung dalam waktu yang lama ke depannya,” ungkap Okamura.

Comment