Netral.co.id, Makassar – Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar Akhmad Namsum mengungkap alasan maraknya mafia tanah di Makassar. Menurut dugaannya, munculnya oknum yang mengklaim tanah milik pemerintah diduga karena nilai tanah di Makassar yang sangat menggiurkan.
“Nilai tanah di Makassar sangat seksi, inilah yang membuat banyak orang yang dikategorikan bernuansa melakukan penyerobotan sehingga hal yang tidak perlu terjadi dijadikan masalah,” beber Akhmad Namsum kepada awak media, Rabu 14 Desember 2022.
Menurut dia, banyak sekali aset-aset lama yang diklaim oleh oknum yang mengatas namakan pribadi maupun kelompok.
“Modusnya hanya klaim bahwa tanah tersebut merupakan warisan nenek moyangnya, sehingga ia menganggap punya hak atas tanah yang berdiri di atas fasum-fasos,” tegasnya.
Aset tersebut didominasi oleh sekolah. Apalagi, tahun 2022 ini ada 145 sekolah yang tercatat belum memiliki sertifikat. Akan tetapi dibawah kepemimpinannya, sudah ada 40 sekolah yang berhasil disertifkatkan hingga jelang akhir tahun.
“Ini terus kita perjuangkan. Sejauh ini sudah ada 40 sekolah yang berhasil diamankan,” tuturnya.
Apalagi langkah pensertifkatan merupakan upaya untuk minimalisir adanya fasum fasos yang diklaim oknum tertentu. Makanya administrasi harus terus dikuatkan supaya menjadi dasar pencatatan yang kuat saat terjadi klaim-mengklaim aset pemerintah.
Lemahnya alas hak dijadikam celah bagi para oknum untuk masuk menerobos fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas sosial (fasos) pemerintah. Mantan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Makassar ini mengakui, Pemkot masih lemah dalam status hukum aset yang dimiliki.
Itu menjadi tugasnya, sebagaimana tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanahan yakni mempertahankan, mengamankan dan mengembalikan fungsi lahan fasum fasos untuk kepentingan masyarakat umum. (*)
Comment