Sambut HUT ke-75, Lantamal VI Gelar Bakti Sosial dan Layanan Kesehatan di Malangke

IMG 20250625

Luwu Utara, Netral.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal VI) Makassar menggelar kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan di Desa Salekoe, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa, 24 Juni 2025.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-75 Lantamal VI dan bertujuan mempererat hubungan antara TNI AL dan masyarakat, khususnya di kawasan pesisir dan terpencil.

Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, dalam sambutan yang dibacakan oleh Aspotmar Danlantamal VI, Kolonel Laut (P) Jarot Wibisono, menegaskan bahwa kehadiran TNI AL tak hanya dalam menjaga perairan, tapi juga dalam aspek sosial dan kesehatan.

“Kami ingin TNI AL hadir secara nyata di tengah masyarakat. Tidak hanya menjaga kedaulatan laut, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi warga, terutama di daerah yang jauh dari layanan dasar,” ujar Jarot membacakan sambutan resmi Danlantamal VI.

Dalam kegiatan tersebut, Lantamal VI membagikan 100 paket sembako kepada warga kurang mampu secara simbolis. Selain itu, digelar pula pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim gabungan dari Dinas Kesehatan Lantamal VI, RSAL Jala Ammari, dan Puskesmas Malangke. Layanan yang diberikan meliputi cek gula darah sewaktu (GDS), kolesterol, dan asam urat.

Ratusan warga dari Desa Salekoe dan sekitarnya terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Selain bantuan langsung, kegiatan ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat.

Selain jajaran TNI AL, kegiatan tersebut juga dihadiri unsur Forkopimda dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, seperti Kapolsek Malangke, Kepala Desa Salekoe, Babinsa, serta Babinkamtibmas setempat.

Lantamal VI berharap, kegiatan seperti ini dapat memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat serta menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan sosial yang dihadapi masyarakat pesisir.

Comment