Polipangkep dan Mitra Dorong Inovasi Pewarna Alami dari Limbah Pertanian

IMG 20250613 010918

Makassar, Netral.co.id – Kolaborasi tiga politeknik di Sulawesi Selatan sukses mencatatkan prestasi nasional lewat program Skema EMAS (Ekosistem Mandiri dan Sejahtera) yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Tim yang terdiri dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep), Politeknik Bosowa, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) ini menginisiasi program “Diseminasi Katalisator Kemitraan Berdikari: Ekstraksi Limbah Pertanian Menjadi Zat Pewarna Alam.”

Program ini difokuskan pada pemanfaatan limbah pertanian seperti sabut kelapa, kulit manggis, biji rambutan, dan alpukat untuk dijadikan pewarna alami tekstil yang ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari diseminasi, pelatihan teknis (Bimtek) digelar bersama Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan pada 12–13 Juni 2025 di Kantor PKK Provinsi Sulsel.

Baca Juga : Polipangkep Raih Predikat Unggul dalam SIMKATMAWA

Ketua Tim Katalisator, Dr. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, yang juga Kepala Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Polipangkep, hadir sebagai pemateri utama.

Ia bersama tim riset memandu pelatihan ekstraksi biji alpukat sebagai pewarna alami batik Lontara bagian dari upaya mendorong industri kreatif berbasis sumber daya lokal.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulsel melalui program Rumah Dilan (Rumah Pendidikan dan Pelatihan), yang menekankan peningkatan kapasitas ekonomi rumah tangga dengan pendekatan ramah lingkungan.

“Banyak limbah pertanian yang belum dikelola secara produktif. Melalui teknologi tepat guna, kita ingin hadirkan solusi yang berdampak pada ekonomi dan lingkungan,” terang Dr. Zulfitriany dalam sesi pelatihan.

Ketua Bidang III TP PKK Sulsel, Hj. Amelia, S.E., yang hadir mewakili Ketua TP PKK Provinsi, menyampaikan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari komitmen PKK dalam mengembangkan keterampilan berbasis potensi lokal, khususnya di sektor kerajinan dan fashion berkelanjutan.

Para peserta terdiri dari kader PKK, pelaku UMKM, dan komunitas kreatif di Kota Makassar. Mereka mendapatkan pelatihan langsung mulai dari pengolahan bahan alami hingga teknik dasar pewarnaan tekstil serta pengenalan konsep wirausaha hijau.

Kegiatan ini memperlihatkan sinergi konkret antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam mendorong inovasi terapan yang memperkuat ekonomi lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.

Comment