Makassar, Netral.co.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi biru berkelanjutan melalui program bantuan bibit rumput laut bagi petani pesisir. Tahun ini, fokus penyaluran dipusatkan di kawasan Luwu Raya yang meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Program prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi itu dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel dengan dukungan DPRD Sulsel. Pada 2025, sebanyak 2.000 paket sarana prasarana budidaya akan disalurkan, masing-masing berisi 300 kilogram bibit rumput laut dan 250 pelampung ramah lingkungan.

Kepala DKP Sulsel, Muhammad Ilyas, mengatakan program ini bertujuan menjaga stabilitas produksi sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing petani. “Bantuan ini bukan hanya mempertahankan volume produksi, tetapi juga mendorong kampanye budidaya ramah lingkungan dengan mengganti botol plastik bekas menjadi buoy khusus yang lebih tahan lama dan bisa didaur ulang,” ujarnya.

Tahap pertama distribusi difokuskan ke Luwu Raya, dengan target 471 petani dari 41 kelompok. Bantuan yang disalurkan meliputi 141,3 ton bibit rumput laut dan 117,75 ribu unit pelampung.

Program ini disambut antusias para petani. “Masya Allah sekali, kami sangat terbantu. Bisa memperbanyak produksi pembibitan dan memperbaiki ekonomi masyarakat,” kata Elvi Nanda Bestari dari Kelompok Sipatuo, Luwu Utara.

Anggota DPRD Sulsel, Rusli Sunali, memastikan lembaganya akan terus mengawal program agar manfaatnya tepat sasaran. “Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut, khususnya di Luwu Raya. Karena itu perlu dijalankan secara berkesinambungan,” tegasnya.

Dengan program ini, Pemprov Sulsel menargetkan Luwu Raya tumbuh menjadi salah satu sentra produksi rumput laut berkelanjutan di Indonesia, yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan.