Makassar, Netral.co.id – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk seluruh siswa SMA dan SMK di Sulsel dimulai Senin 14 Juli 2025.
Pelaksanaan Pembukaan MPLS 2025 SMA/SMK/SLB se-Sulsel dengan mengusung tema ‘Mencapai Generasi Unggul Sesuai Potensinya melalui MPLS Ramah dan Menyenangkan’ dilaksanakan secara serentak berpusat di SMAN 1 Makassar, Senin 14 Juli 2025 kemarin.
Acara ini dihadiri langsung Kepala Dinas Provinsi Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, Kepala Bidang Pendidikan SMA dan SMK Provinsi Sulsel, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMA Kota Makassar beserta perwakilan sekolah SMA 16, SMK 8, SMA 4 dan SMK 7 Kota Makassar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, disambut Kepala UPT SMAN 1 Makassar, Sulihin Mustafa, beserta para guru dan tenaga kependidikan serta murid baru SMAN 1 Makassar.
Pembukaan MPLS berlangsung meriah dengan beberapa rangkaian kegiatan yang menyenangkan, diantaranya senam Indonesia Sehat dan bersama-sama menyanyikan lagu jingle MPLS Ramah (Hari Baru).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, berpesan agar kegiatan MPLS mengutamakan pentingnya MPLS ramah dan menyenangkan sesuai panduan Kemdikbudasmen tentang pelaksanaan MPLS 2025 dengan menghadirkan satuan pendidikan sebagai tempat belajar yang aman, nyaman dan menggembirakan, serta mendorong penumbuhkembangan potensi dan penguatan karakter murid.
Kepala Dinas juga menekankan, tidak ada perundungan yang terjadi, para murid tingkat atas harus mampu membimbing bukan mengintimidasi adik-adiknya di sekolah.
Terkait pencegahan kekerasan dan bullying, Iqbal mengaku, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang sudah terbentuk di sekolah-sekolah akan diaktifkan kembali secara optimal, lengkap dengan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang terstruktur.
“Setiap kejadian harus ditangani sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) TPPK dan dilaporkan berjenjang hingga ke Dinas Pendidikan. Ini supaya penanganannya selesai di internal sekolah dan tidak menjadi isu publik yang berlebihan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Iqbal mengatakan, nilai-nilai, seperti ‘Aku Benci Narkoba’ dan ‘Aku Benci Korupsi’ harus menjadi bagian dari budaya sekolah, bukan sekadar slogan yang terpampang di seragam atau dinding kelas.
“Kalau hanya tertulis, tapi tidak diamalkan, itu percuma. Sekolah harus menjadi tempat yang membentuk keberanian untuk jujur, tidak menyontek, tidak berbohong. Di SMAN 1 misalnya, tidak ada lagi nilai tinggi, karena menyontek. Ini yang perlu kita bangun di semua sekolah,” katanya usai membuka MPLS di SMAN 1 Makassar.
Sementara, Kepala UPT SMAN 1 Makassar, Sulihin Mustafa, mengatakan, pihaknya telah mengawali MPLS tahun ini dengan pendekatan yang lebih ramah dan menyenangkan, sesuai panduan dari Kementerian Pendidikan.
“Tahun ini berbeda. MPLS harus menggembirakan. Kami mulai dengan jalan santai bersama siswa baru dan orang tua mereka sebagai bentuk silaturahmi dan komitmen bersama menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan kekerasan, narkoba, dan penyimpangan perilaku, SMAN 1 Makassar juga mengaktifkan TPPK sekolah yang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polda Sulsel, Polrestabes, BNN, dan psikolog dari perguruan tinggi.
“Kami juga hadirkan psikolog anak, karena masa SMA terutama kelas 10 dan 11 itu masa pencarian jati diri. Kami bangun kerja sama dengan orang tua agar jika ada perubahan perilaku pada siswa, bisa langsung dikomunikasikan dan ditangani,” ungkapnya.
Sulihin menjelaskan, sekolah hanya memiliki waktu dari pukul 07.00 hingga 16.00 WITA, selebihnya menjadi tanggung jawab keluarga.
Oleh karena itu, kolaborasi dengan orang tua menjadi sangat penting dalam pengawasan dan pembinaan anak di luar sekolah.
“Makanya di SMA Negeri 1 kami memulai kemarin. Saya itu memulai MPLS kemarin dengan gerak jalan santai bersama siswa baru keluarga besar SMAN 1 dan orang tuanya mereka,” jelasnya.
“Jadi kami jalan keliling sini adalah sebagai bentuk bahwa anak-anak bapak dan ibu Insya Allah akan aman, kita juga saling mengenal, bersilaturahmi, berkolaborasi untuk pendidikan anak-anak kita,” tambahnya. (*)
Comment