Miskin Ekstrem Turun Drastis, Ini Jurus Jitu Husniah-Darmawangsyah di 100 Hari Kerja

Bupati Gowa Husniah Talenrang saat pemaparan capaian 100 hari kerja di Baruga Karaeng Galesong, Senin 26 Mei 2025. (Foto Dok.Humas)

Bupati Gowa Husniah Talenrang saat pemaparan capaian 100 hari kerja di Baruga Karaeng Galesong, Senin 26 Mei 2025. (Foto Dok.Humas)

Makassar, Netral.co.id, – Dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang bersama Wakil Bupati Darmawangsyah Muin memfokuskan kerja mereka pada pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

Langkah itu diwujudkan melalui peluncuran program “Gowa Sejahtera” atau disingkat Masunggu, sebagai bagian dari visi pembangunan daerah “Gowa Bersama” yang mencakup nilai-nilai Bersih, Cerdas, Sehat, Sejahtera, dan Aman.

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang mengatakan, dalam masa kepemimpinannya data masyarakat miskin ekstrem sebanyak 371 keluarga dengan total anggota sebanyak 1.106 orang. Data ini merupakan data miskin ekstrem Kabupaten Gowa di periode 2023.

Baca Juga: Bupati Husniah: Literasi Adalah Kunci Kecakapan Hidup Masyarakat Gowa

Bupati Husniah mengungkapkan bahwa berdasarkan data tahun 2023, terdapat 371 keluarga atau 1.106 jiwa yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem di Kabupaten Gowa.

“Kami ingin memastikan keluarga-keluarga ini mendapat pendampingan yang tepat agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” ujar Husniah dalam pemaparan capaian 100 hari kerja di Baruga Karaeng Galesong, Senin 26 Mei 2025.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pembentukan Orang Tua Asuh (OTA), yang berperan sebagai pendamping bagi keluarga miskin ekstrem. Program OTA ini melibatkan seluruh unsur pemerintah daerah, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, pimpinan SKPD, hingga elemen vertikal seperti TNI dan Polri.

Baca Juga: Bupati Husniah Launching Gowa Masannang, Komitmen Ciptakan Keamanan Warga

Melalui pendekatan dialogis dan asesmen lapangan, ditemukan bahwa jumlah keluarga miskin ekstrem berkurang menjadi 357 KK. Penanganan dilakukan melalui berbagai bentuk bantuan, termasuk pangan, kesehatan, kependudukan, hingga bantuan ekonomi dan pelatihan keterampilan kerja.

Tak hanya itu, program ini juga menyasar aspek hunian, dengan melakukan bedah rumah dan perbaikan rumah tak layak huni. Pemerintah juga menyediakan sambungan listrik gratis bagi keluarga yang membutuhkan.

“Melalui sinergi lintas sektor, program ini telah berhasil memberikan intervensi kepada seluruh keluarga miskin ekstrem dengan cakupan 100 persen,” jelas Husniah.

Realisasi konkret dari program tersebut meliputi bantuan pangan untuk 357 KK, kesehatan bagi 347 KK, serta bantuan usaha di sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga pemberian modal untuk 27 KK. Di sektor perumahan, 13 rumah telah dibedah dan 36 rumah diperbaiki.

Pemkab Gowa berharap, lewat berbagai program terintegrasi ini, masyarakat dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri.

Comment