Kinerja Keuangan Sulsel Meningkat, OJK: Sinergi dan Inklusi Jadi Kunci

IMG 20250319 213654

Makassar, Netral.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan bahwa kinerja sektor jasa keuangan di daerah ini tetap stabil dan menunjukkan pertumbuhan positif. Stabilitas ini didukung oleh sinergi antara OJK, pemerintah daerah, dan industri jasa keuangan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadi indikator kuat dari kinerja sektor jasa keuangan yang tetap terjaga.

“Dari pengamatan kasat mata saja, terlihat bahwa aktivitas ekonomi di Sulsel tetap stabil, termasuk sektor keuangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Sulsel dan Sulbar, Moch. Muchlasin, menyebutkan bahwa stabilitas ini didukung oleh kinerja intermediasi yang kontributif serta profil risiko yang terkendali.

“Hal ini sejalan dengan stabilitas sektor jasa keuangan secara nasional di tengah tantangan ekonomi global dan domestik,” jelasnya.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Gagas Seaplane ke Menhub untuk Layani Kepulauan

Pada Januari 2025, total aset perbankan di Sulsel mencapai Rp200,37 triliun, tumbuh 5,59% secara tahunan (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 6,21% menjadi Rp134,73 triliun, dengan tabungan mendominasi 59,76% dari total DPK.

Penyaluran kredit tumbuh 4,61% menjadi Rp163,91 triliun, didominasi oleh kredit produktif (53,98%), sementara kredit konsumtif mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 9,73%. Sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penerima kredit terbesar dengan porsi 23,18%.

Perbankan syariah di Sulsel menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi, dengan total aset meningkat 20,62% menjadi Rp16,80 triliun.

DPK perbankan syariah juga naik 17,74% menjadi Rp11,88 triliun, sementara pembiayaan syariah tumbuh 20,05% menjadi Rp14,32 triliun.

Realisasi kredit UMKM di Sulsel tumbuh 1,95% menjadi Rp61,13 triliun, dengan porsi 38,04% dari total kredit perbankan.

Baca Juga : Fatmawati Rusdi Cetak Sejarah sebagai Wagub Perempuan Pertama Sulsel

Kredit usaha mikro mendominasi dengan nilai Rp34,04 triliun atau 55,69% dari total kredit UMKM, yang telah disalurkan kepada lebih dari 908 ribu debitur.

Investor pasar modal di Sulsel meningkat 25,68% menjadi 400.517 SID per Desember 2024, didominasi oleh investor reksa dana (382.599 SID). Nilai transaksi saham mencapai Rp22,64 triliun, naik 20,19% dari tahun sebelumnya.

Di sektor asuransi, premi asuransi umum tumbuh 8,83%, sementara klaim turun 8,82%. Sebaliknya, premi asuransi jiwa mengalami penurunan 11,03%, dengan klaim yang justru meningkat 11,94%.

Sektor pembiayaan juga menunjukkan kinerja positif, dengan total piutang pembiayaan tumbuh 7,12% menjadi Rp18,98 triliun.

Pinjaman perusahaan pergadaian meningkat 27,22% menjadi Rp7,57 triliun, sedangkan outstanding pinjaman fintech peer-to-peer lending melonjak 50,59% menjadi Rp1,78 triliun.

Hingga Februari 2025, OJK Sulselbar telah menggelar 17 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 218.375 peserta dari berbagai kalangan.

Sepanjang bulan Ramadan, program Gerak Syariah terus dilakukan, melibatkan 97.610 peserta dari berbagai sektor.

Upaya ini menjadi bagian dari komitmen OJK dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat serta mendorong akses layanan keuangan yang lebih bijak, khususnya bagi pelaku UMKM.

Comment