Netral.co.id – Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar bahwa tiga pemain Liga Spanyol dilaporkan mengalami cedera tulang kemaluan (pubalgia), yaitu Lamine Yamal (Barcelona), Nico Williams (Athletic Bilbao) dan Franco Mastantuono (Real Madrid).

Cedera pulbagia—yang merupakan gangguan pada otot atau saraf di area punggung bawah—dapat memerlukan waktu pemulihan antara dua hingga empat minggu, tergantung tingkat keparahannya.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick memberikan penjelasan terkait kondisi sang pemain yang sudah lama bergulat dengan cedera pubalgia.

Pelatih asal Jerman itu menilai Yamal kini mulai memahami bagaimana cara mengelola situasi tersebut dengan lebih baik.

Pelatih berusia 59 tahun itu menjelaskan bahwa cedera pubalgia milik Yamal bersifat kambuhan. Karena itu, sang pemain perlu memahami ritme tubuhnya agar tetap bisa tampil maksimal di setiap pertandingan.

“Cederanya perlu dikelola dengan baik. Dia sangat disiplin,” ujar Flick.

Sementara, Nico Williams dilaporkan sangat diragukan untuk tampil memperkuat Athletic Bilbao dalam pertandingan fase grup liga Champions melawan Newcastle United.

Pemain 22 tahun tersebut mengalami cedera pubalgia (nyeri pangkal paha), Kebugarannya yang belum pasti menjadi pukulan besar bagi Athletic menjelang pertandingan penting tersebut.

Selanjutnya, Gelandang muda Real Madrid Franco Mastantuono juga mengalami cedera yang sama.
Tim medis klub belum bisa memprediksi kapan Franco sembuh.

“Setelah pemeriksaan yang dilakukan hari ini pada Franco Mastantuono oleh departemen medis Real Madrid, pemain ini didiagnosis terkena pubalgia. Kesembuhannya akan dimonitor,” tulis laman resmi Real Madrid, Senin.

Mantan pemain River Plate ini dipastikan absen dalam laga tandang melawan Liverpool dalam Liga Champions di Anfield, Merseyside, Rabu pagi WIB.

Tiga pemain Liga Spanyol dilaporkan mengalami cedera tulang kemaluan (pubalgia), yaitu Lamine Yamal (Barcelona), Nico Williams (Athletic Bilbao) dan Franco Mastantuono (Real Madrid).

Cedera pubalgia umum terjadi pada pesepak bola akibat aktivitas eksplosif seperti sprint dan tendangan keras.