Jakarta, Netral.co.id – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, India, yang merenggut nyawa 241 dari total 242 orang di dalamnya. Tragedi yang terjadi pada Kamis (12/6) ini disebut sebagai salah satu kecelakaan udara paling mematikan di Asia dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pernyataan resmi melalui akun Instagram pribadinya @sugiono_56, Menlu menyampaikan belasungkawa dalam Bahasa Inggris, menyebut peristiwa ini sebagai duka kemanusiaan yang mengundang simpati lintas negara.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban dalam kecelakaan pesawat Air India baru-baru ini,” tulis Sugiono.
Ia juga mengajak masyarakat internasional untuk mendoakan para korban, sekaligus memberikan apresiasi atas respons cepat dan kerja keras tim penyelamat serta otoritas lokal India yang berjibaku di lokasi kejadian.
“Semoga para korban yang telah berpulang mendapatkan kedamaian abadi, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi masa yang sulit ini,” lanjut Sugiono.
Hanya Satu Korban Selamat, Korban Jiwa Capai 241 Orang
Air India dalam keterangan terbarunya pada Jumat (13/6) mengonfirmasi bahwa dari 242 penumpang dan awak, hanya satu orang selamat: seorang warga negara Inggris yang kini dirawat intensif di rumah sakit.
Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang tengah menuju Bandara Gatwick, London, jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad pada pukul 13.38 waktu setempat. Lokasi jatuhnya berada di kawasan padat penduduk Meghani Nagar, yang juga menyebabkan korban jiwa di darat.
Tim penyelamat telah bekerja selama berjam-jam di antara puing-puing dan bangunan yang hangus terbakar. Asap tebal dan ledakan hebat dilaporkan sempat menghambat proses evakuasi.
Catatan Kritis: Diplomasi Kemanusiaan dan Peran Indonesia
Ucapan belasungkawa Menlu RI Sugiono mencerminkan sikap diplomatik yang peka terhadap tragedi global dan nilai solidaritas kemanusiaan. Namun, dalam konteks geopolitik dan kerja sama kawasan, tragedi ini juga mengingatkan pentingnya kolaborasi ASEAN–Asia Selatan dalam penguatan standar keselamatan penerbangan sipil serta respons bencana multinasional.
Comment