Israel Serang Iran: Ledakan Guncang Teheran, Dunia Bersiap Hadapi Konflik Kawasan

Ketegangan lama antara Israel dan Iran meledak ke permukaan dalam bentuk serangan udara besar-besaran. Militer Israel secara resmi meluncurkan operasi udara terhadap Iran pada Jumat pagi waktu setempat, dengan sejumlah ledakan dilaporkan mengguncang ibu kota Iran, Teheran.

Iran kembali diserang Israel. (Foto: Al Jazeera)

Teheran/Jerusalem, Netral.co.id – Ketegangan lama antara Israel dan Iran meledak ke permukaan dalam bentuk serangan udara besar-besaran. Militer Israel secara resmi meluncurkan operasi udara terhadap Iran pada Jumat pagi waktu setempat, dengan sejumlah ledakan dilaporkan mengguncang ibu kota Iran, Teheran.

Media lokal Iran seperti Kantor Berita Nour dan koresponden Al Jazeera menyebut sedikitnya enam ledakan dahsyat terdengar di kawasan Mahallati, timur laut Teheran. Belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran mengenai jumlah korban atau kerusakan yang terjadi.

Baca Juga: Israel Kembali Bombardir Gaza, Ratusan Warga Palestina Jadi Korban

Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer Israel bertajuk “Bangsa Singa”, yang disebut sebagai tindakan pre-emptive terhadap dugaan ancaman nuklir dari Iran. Militer Israel mengklaim Iran kini memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat beberapa senjata nuklir dalam hitungan hari.

“Setelah serangan pendahuluan Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan drone terhadap Israel dan penduduk sipilnya sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, memperingatkan kemungkinan pembalasan dari Teheran.

Israel Siaga Penuh, Wilayah Udara Ditutup

Menanggapi potensi eskalasi konflik, otoritas Israel menutup wilayah udaranya dan mengaktifkan sistem pertahanan rudal nasional. Sirene peringatan dilaporkan terdengar di berbagai kota di Israel pada Jumat pagi, mengindikasikan siaga tinggi terhadap kemungkinan serangan balasan Iran.

Sementara itu, respons internasional mulai bermunculan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang sebelumnya memperingatkan kemungkinan serangan Israel, menyatakan bahwa konflik ini berisiko memicu perang terbuka di kawasan.

“Saya lebih memilih resolusi diplomatik, tetapi saya tahu bahwa Netanyahu tengah mempertimbangkan opsi militer,” ujar Trump pada Kamis (12/6), sehari sebelum serangan terjadi.

Trump juga menyinggung temuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyatakan bahwa Iran telah melanggar kewajiban non-proliferasi nuklirnya. Temuan tersebut disebut sebagai langkah pertama IAEA dalam hampir dua dekade yang secara resmi mengkritik Iran atas program nuklirnya.

Sebagai tanggapan, Iran menyatakan siap mengambil tindakan balasan, dengan pejabat senior menyebut bahwa “negara sahabat” telah memperingatkan tentang kemungkinan serangan dari Israel.

Potensi Krisis Regional

Serangan ini memicu kekhawatiran akan eskalasi militer lebih luas di Timur Tengah, terutama karena posisi Iran sebagai kekuatan regional dengan jaringan sekutu militan di Lebanon, Suriah, dan Yaman. Para analis menyebut bahwa aksi Israel bisa memicu konflik multi-front, termasuk konfrontasi langsung dengan kelompok Hizbullah atau milisi pro-Iran.

Baca Juga: Drone Militer Israel Kembali Bombardir Tepi Barat Palestina, 10 Warga Tewas

Sampai berita ini diturunkan, Iran belum merilis pernyataan resmi terkait skala serangan dan respons yang akan diambil. Namun pengamat menilai bahwa balasan Iran hanya tinggal menunggu waktu, menandai fase baru dari ketegangan lama yang kini berubah menjadi konflik terbuka.

Comment