Tim Hukum Soroti Polisi Soal Pemukulan Relawan Uji Sah di Bantaeng

Netral.co.id

Tim Hukum Uji Sah

Netral.co.id, Makassar – Kinerja Polres Bantaeng kembali disoroti Tim Hukum Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin – H. Sahabuddin (UJI-SAH).

Pasalnya, Polres Bantaeng sepertinya tebang pilih dalam menindaki laporan jika dialami Tim UJI-SAH.

Hal tersebut terlihat saat relawan UJI-SAH melaporkan kasus pemukulan yang dialami. Pelaku tersebut diduga kuat pendukung paslon Ilham Azikin – Kanita (IA-KAN).

“Kemarin sore relawan kami atas nama Rustam menjadi korban pemukulan dan pengejaran parang di Mattoanging Pelaku diketahui bernama Arifin, pendukung paslon sebelah,” kata Tim Hukum UJI-SAH, Andi Wawan.

Pasca kejadian dan pelaporan, Polres Bantaeng sepertinya diam ditempat. Mengingat, tak ada pengejaran apalagi penangkapan pelaku.

Baca Juga : Gagal Jaga Kejayaan Bantaeng, Warga Karatuang Alihkan Dukungan ke UJI-SAH

“Tak sampai disitu, kita juga sempat hubungi Kasat Reskrim Bantaeng melalui pesan WhatsApp. Untuk menanyakan penyebab pelaku belum ditangkap. Namun pesan kami hanya dilihat, tidak direspon. Meskipun status WA-nya online,” ungkapnya.

Hal ini membuat Pilkada Bantaeng yang selama ini damai terancam. Pasalnya relawan UJI-SAH sampai saat ini tidak terima pelaku pemukulan masih bebas berkeliaran.

“Pelaku masih ada berkeliaran. Bahkan ada informasi masi mengawal kampanye paslon sebelah,” katanya.

“Ini menjadi rawan. Pilkada damai Bantaeng terancam. Karena jangan sampai ada kesan aparat keamaan berpihak karena tidak adanya penindakan,” ungkapnya.

Baca Juga : Tak Ingin Janji Manis Terulang Kembali, Warga Lembang Gantarangkeke Yakin UJI-SAH Terpilih

Tak sampai disitu, Tim Hukum UJI-SAH menilai, pelaku pemukulan tersebut seperti mendapat hak istimewa di mata Polres Bantaeng. Pasalnya, pelaku tidak hanya sekali melakukan tindak kejahatan.

“Berdasarkan penulusuran kami, Arifin sudah sering melakukan tindak kejahatan. Bisa dibilang DPO. Karena kami menemukan ada beberapa laporan untuk dirinya. Ada kasus penebasan parang, dan ada juga kasus pencurian ternak,” ungkapnya.

“Inikan menimbulkan spekulasi. Siapa ini Arifin. Kenapa begitu banyaknya kejahatannya, tapi tidak pernah ditindak. Apakah bekingannya kuat sehingga tidak bisa ditangkap,” pungkasnya.

Comment