Makassar, Netral.co.id – Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, Pemerintah Kota Makassar menggelar kegiatan Jumat Bersih yang terpusat di Kanal Sinrijala, Kelurahan Baraya Timur, Kecamatan Makassar, Jumat (15/8/2025). Kanal yang terletak di dekat jalan tembus Poros Pettarani tersebut tampak kumuh, berbau tak sedap, dan dipenuhi sampah.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang memimpin langsung aksi bersih-bersih itu, mengajak warga memaknai kemerdekaan dengan membebaskan lingkungan dari sampah dan saluran tersumbat.
“Merdeka itu juga berarti merdeka dari sampah. Menjelang 17 Agustus ini, mari kita maknai kemerdekaan dengan membebaskan lingkungan kita dari kotoran,” tegasnya.
Munafri menekankan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah, Satgas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum, atau Dinas Lingkungan Hidup, tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. Ia menginstruksikan agar setiap laporan kanal tersumbat segera ditangani, termasuk menggunakan alat berat bila diperlukan.
Selain itu, setiap petugas kebersihan akan memiliki tanggung jawab menjaga titik biopori di wilayahnya. Biopori berfungsi mengolah sampah daun menjadi pupuk sekaligus mencegah banjir.
Munafri juga mengajak warga mengubah pandangan terhadap sampah sebagai masalah, menjadi sumber ekonomi. Ia menyebut harga sampah plastik saat ini dapat mencapai Rp4.500 hingga Rp11.000 per kilogram setelah diolah.
“Target kita 2–3 tahun ke depan, sampah bukan lagi masalah, tapi memberi manfaat. Setiap RT/RW harus punya pengelolaan sampah organik, komposter, biopori, maggot, dan ekoenzim,” ujarnya.
Konsep urban farming juga didorong sebagai solusi pemanfaatan sampah organik. Munafri mencontohkan budidaya maggot yang mampu menghabiskan lima kilogram sampah per satu kilogram maggot, sekaligus menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.
Comment