Ungkit Polemik Ban Kapten Timnas, Asnawi Semprot Exco PSSI Arya Sinulingga: Asal Ngomong

2B4A949E CC0E 41A0 B34D F90FA3DAFF55

Kolase Asnawi Mangkualam dan Exco PSSI, Arya Sinulingga/Foto:Istimewa

Netral.co.id – Asnawi Mangkualam akhirnya angkat suara setelah dirinya disinggung oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga, terkait polemik ban kapten dalam laga tandang Timnas Indonesia melawan China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Arya sebelumnya mengatakan dalam podcast, bahwa seharusnya Jay Idzes yang mengenakan ban kapten pada laga tersebut.

Komentar itu langsung memicu reaksi publik dan membuat Asnawi kembali menjadi sasaran kritik usai Indonesia kalah 2–1 dari China.

Melalui unggahan Instastory, Asnawi menyampaikan kekesalannya. Ia menilai persoalan yang sebenarnya sederhana itu justru dibiarkan berkembang liar.

”Ini asal ngomong atau gimana ya? Sudah terlalu lama masalah ini didiamkan dan menjadi bola liar di publik,” tulis Asnawi.

Ia membantah keras klaim Arya Sinulingga yang menyebut Jay Idzes sebenarnya sudah ditetapkan sebagai kapten di laga tersebut.

“Kalau memang perkataan bapak itu benar, Jay sudah ditentukan sebagai first kapten melawan China. Please let me know who telling you?” tegasnya.

Asnawi mengungkap bahwa dirinya justru sudah lama ingin menyerahkan ban kapten kepada pemain lain.

Bahkan sebelum Piala Asia, ia sudah meminta kepada asisten pelatih Nova Arianto agar jabatan tersebut diberikan kepada Jordi Amat. “Saya pribadi sudah lama berniat untuk memberikan kapten itu ke pemain lain,” ujarnya.

Keinginan itu kembali ia sampaikan jelang laga melawan Australia di GBK. Ia mengajak Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Ridho untuk berdiskusi soal siapa yang paling layak menjadi kapten dan wakil kapten.

Namun pelatih Shin Tae-yong tetap menunjuk Asnawi sebagai kapten utama dan Jay sebagai wakil. “Ketika itu Coach Shin tetap mempercayakan first kapten ke saya dan Jay sebagai vice,” tulisnya.

Asnawi menegaskan bahwa sistem internal soal kapten sebenarnya sudah jelas: kapten utama mengenakan ban apabila bermain, dan wakil kapten hanya menggantikan jika sang kapten tidak tampil.

Karena itu, ia merasa tidak adil jika dirinya dijadikan pihak yang disalahkan pasca kekalahan 2–1 dari China. “Kenapa seakan-akan saya selalu disudutkan dalam permasalahan ini?” ungkapnya.

Ia menambah bahwa dirinya tidak keberatan menyerahkan jabatan kapten apabila ada pemain lain yang lebih layak.

“Jika saya diberikan kepercayaan saya bangga, tapi ketika diberikan yang jauh lebih baik saya ikhlas,” tulisnya.

Mantan pemain PSM Makassar itu juga mengakui bahwa performanya sempat menurun dan itu menjadi salah satu alasan ia ingin melepaskan ban kapten.

Asnawi menutup klarifikasinya dengan pesan agar persoalan ini tidak lagi dibesar-besarkan dan tidak dijadikan kambing hitam ketika Indonesia gagal meraih hasil.

“harus dilakukan bukan membahas yang sudah berlalu, tapi memperbaiki buat ke depannya,” tulisnya.

Comment