Uji Nurdin Targetkan Bantaeng Jadi Kota Santri

IMG 20250614 200635

Bantaeng, Netral.co.id – Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy (Uji Nurdin), menegaskan komitmennya menjadikan Bantaeng sebagai Kota Santri. Hal ini sejalan dengan visi misinya, yaitu Bantaeng Bangkit, Maju, dan Religius.

Pernyataan disampaikan Uji Nurdin saat menghadiri Dialog Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bantaeng, Sabtu, 14 Juni 2025.

“Kenapa religius kami jadikan bagian dari visi, karena Bantaeng punya potensi besar sebagai pusat keagamaan di wilayah selatan Sulawesi Selatan,” kata Uji Nurdin di hadapan para guru dan siswa MTs Negeri Bantaeng.

Menurut Uji Nurdin, pertumbuhan lembaga pendidikan Islam yang pesat menjadi salah satu indikator kuat arah religius Bantaeng.

Ia menegaskan akan terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan institusi pendidikan keagamaan di wilayahnya.

Baca Juga : Bupati Uji Nurdin Dorong Pemerataan Pembangunan di Munas Apkasi

Salah satu bentuk dukungan nyata adalah komitmennya mendampingi langsung pihak MTs Negeri Bantaeng menghadap Gubernur Sulsel untuk mengurus hibah tanah milik Pemerintah Provinsi Sulsel yang saat ini digunakan madrasah.

“Kalau tanahnya milik pemkab, saya langsung hibahkan hari ini juga. Tapi ini milik pemprov, jadi saya akan dampingi ke gubernur,” ujar bupati termuda di Sulsel ini.

Kepala MTs Negeri Bantaeng, Muh. Kasim, memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran langsung Bupati Uji Nurdin di madrasahnya.

Baca Juga : Uji Nurdin Jamin Kemudahan Investasi Masuk di Bantaeng

Ia menyebut, Uji Nurdin adalah bupati pertama yang datang langsung ke MTs Negeri Bantaeng, tidak hanya mengirimkan perwakilan.

“Ini bukti komitmen beliau terhadap pendidikan keagamaan. Insyaallah kami akan mendukung penuh cita-cita menjadikan Bantaeng sebagai Kota Santri,” kata Kasim.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan menempatkan pendidikan agama sebagai bagian sentral pembangunan daerah, terutama untuk membangun karakter generasi muda yang religius dan berakhlak.

Comment