Pati, Netral.co.id – Aksi unjuk rasa ribuan warga di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, pada Rabu 13 Agustus 2025 berujung ricuh.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat sedikitnya 64 orang mengalami luka-luka dalam demonstrasi yang menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, merinci para korban mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan.
RSUD RAA Soewondo merawat sekitar 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat tujuh orang, serta 12 orang mendapatkan perawatan di lokasi. Dari jumlah tersebut, enam korban harus menjalani rawat inap.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan tersebut.
Namun, delapan personel kepolisian turut mengalami luka akibat bentrokan, mulai dari lebam, luka robek, hingga cedera di kepala.
Aksi ini digelar Aliansi Masyarakat Pati Bersatu sebagai respons atas kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meski kebijakan tersebut telah dibatalkan, kemarahan warga tidak surut.
DPRD Pati bahkan telah menyetujui penggunaan hak angket untuk membentuk panitia khusus (pansus) pemakzulan Sudewo. Namun, Sudewo menegaskan tidak akan mengundurkan diri.
Ketegangan memuncak ketika Sudewo sempat muncul di hadapan massa. Berdasarkan video yang beredar di media sosial, ia mendapat lemparan benda dari arah kerumunan saat berupaya menyampaikan pernyataan dari atas kendaraan.
Comment