Jakarta, Netral.co.id – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa pihaknya telah meneruskan keluhan masyarakat Brasil atas insiden yang menimpa warganya di Gunung Rinjani kepada Komisi VII DPR. Permintaan itu ditujukan untuk mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan kawasan wisata pendakian.
“Tadi kami sudah sampaikan kepada komisi terkait untuk melakukan kunjungan atau evaluasi, dan memberikan masukan kepada pemerintah terkait insiden di Rinjani,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Diketahui, insiden tragis menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), yang dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di kawasan Puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6/2025).
Tragedi ini memicu gelombang protes dari warganet Brasil di media sosial, khususnya di akun Instagram Presiden RI Prabowo Subianto. Banyak dari mereka menyampaikan kekecewaan dan menuntut keadilan dengan komentar seperti “Justica por Juliana!” (Keadilan untuk Juliana). Namun demikian, perdebatan muncul karena sebagian warganet Indonesia menilai bahwa kejadian tersebut tidak bisa langsung dikaitkan dengan tanggung jawab Presiden.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyebutkan bahwa tim berhasil mencapai titik jatuh korban di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa malam. Setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim pertama, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Evakuasi terhadap jenazah sempat tertunda akibat cuaca buruk dan minimnya jarak pandang. Proses pengangkatan jenazah dari jurang dijadwalkan dilanjutkan pada Rabu (25/6/2025) pagi. Tim SAR kemudian akan membawa jenazah melalui jalur pendakian ke Posko Sembalun sebelum diterbangkan ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk proses lebih lanjut.
Tim gabungan SAR mengerahkan tujuh personel untuk bermalam di lokasi, dengan sebagian berada di titik korban ditemukan dan sebagian di titik jangkar evakuasi. “Seluruh tim berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan aman sesuai rencana,” tutup Hariyadi.
Baca Juga: KPK Dalami Sosok “Ibu” dalam Persidangan Hasto Kristiyanto
Comment