TPNPB-OPM Ancam Serang Tenaga Medis di Papua, Tuduh Mereka Aparat Militer

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeluarkan pernyataan keras bahwa mereka akan menargetkan serangan terhadap dokter di wilayah konflik bersenjata di Papua.

Puluhan Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Foto: dok)

Jakarta, Netral.co.idTentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeluarkan pernyataan keras bahwa mereka akan menargetkan serangan terhadap dokter di wilayah konflik bersenjata di Papua.

Kelompok tersebut menuduh tenaga medis yang bertugas di rumah sakit merupakan bagian dari militer Indonesia yang menyamar sebagai warga sipil.

“Mereka bukan lagi tenaga kesehatan sipil, melainkan aparat militer yang dikirim oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Sabtu, (26/7/2025).

Pernyataan ini menyusul kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan RI untuk membangun rumah sakit serta menugaskan personel militer guna mendukung pelayanan kesehatan dan keamanan di daerah rawan konflik di Papua.

Sebby mengklaim bahwa 36 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) TPNPB akan menyerang rumah sakit di zona konflik karena menganggap tenaga medis di sana sebagai bagian dari operasi militer, bukan warga sipil. Meski demikian, ia mengimbau agar para dokter asli Papua mendukung perjuangan TPNPB-OPM dan meminta masyarakat Papua meninggalkan makanan olahan seperti nasi dan mi instan untuk kembali bertani.

Sebelumnya, pada Selasa, 22 Juli 2025, pemerintah mengumumkan pembangunan 12 hingga 14 rumah sakit tipe C di kawasan rawan Papua, dengan dukungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebutkan, kehadiran TNI dalam proyek ini bertujuan menjamin keamanan pelaksanaan pembangunan.

Senada, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa keamanan menjadi tantangan utama dalam membangun fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. Ia berharap kolaborasi dengan Kementerian Pertahanan dapat memastikan pembangunan berjalan lancar dan aman mulai tahun 2026.

Comment