Bantaeng, Netral.co.id – Aksi demonstrasi dengan menutup jalan di depan Kantor Bupati Bantaeng memasuki hari ketiga, Rabu (3/9/2025). Penutupan akses jalan nasional yang menghubungkan Bantaeng–Bulukumba itu membuat arus lalu lintas lumpuh total dan menimbulkan keresahan masyarakat.
Aktivitas warga, khususnya para pencari nafkah yang bergantung pada jalur tersebut, terganggu. Salah satunya dialami Amir, sopir angkutan penumpang, yang terpaksa berhenti beroperasi. Ia mengaku tidak memiliki pemasukan dan terpaksa berutang demi kebutuhan keluarga.
“Sudah dua hari ini tidak jalan, pak. Rugi karena mobil yang saya bawa milik orang. Penumpang tidak ada yang mau naik. Jadi terpaksa pinjam uang dulu untuk kebutuhan sehari-hari keluarga,” keluh Amir kepada wartawan.
Warga sekitar juga menyuarakan keresahan serupa. Nandar, salah seorang warga, menilai penutupan jalan nasional tersebut telah merugikan banyak pihak. Ia meminta aparat keamanan segera mengambil langkah tegas.
“Kami masyarakat tidak melarang demo, tapi jangan tutup jalan, apalagi ini jalan nasional. Bukan hanya orang Bantaeng yang lewat, tapi juga masyarakat Sulsel. Petugas keamanan harus bertindak tegas karena ini sudah sangat merugikan,” ujarnya.
Hingga hari ketiga, penutupan jalan masih berlangsung, sementara masyarakat berharap pemerintah dan aparat segera menemukan solusi agar aktivitas kembali normal.
Comment