Tersingkir dari SEA Games, Publik Ingatkan Komentar Pedas Anak STY soal Masa Depan Timnas Indonesia

CA7CFD64 C8C3 42E2 8A93 AA9363C11211

Kolase foto momen kebersamaan Ketua Umum PSSI Erick Tohir, dan Eks Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong dengan capture komentar putra STY di instagram/ foto: Istimewa

Netral.co.id – Timnas Indonesia U-23 dipastikan tersingkir dari SEA Games 2025 meski meraih kemenangan 3-1 atas Myanmar pada laga pamungkas Grup C di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Jumat (12/12) malam WIB.

Kemenangan tersebut tidak cukup mengantar Garuda Muda melaju ke semifinal karena kalah produktivitas gol dari Malaysia pada perebutan posisi runner-up terbaik.

Indonesia dan Malaysia sama-sama mengumpulkan tiga poin, namun Negeri Jiran unggul selisih gol 4-3, sementara Indonesia hanya memiliki 3-2. Alhasil, langkah Ivar Jenner dan kawan-kawan harus terhenti di fase grup.

Komentar Anak STY Kembali Viral Setelah Diposting Akun instagram @idextratime

Kekecewaan publik semakin meluas setelah akun sepak bola @idextratime mengunggah kembali komentar lama putra Shin Tae-yong, Shin Jae-won, yang sempat ia tulis di Instagram.

Komentar itu kembali ramai disorot warganet setelah Timnas Indonesia di bawah asuhan Pelatih Indra Sjafri gagal di turnamen yang lawannya hanya negara kawasan Asia Tenggara.

Dalam komentarnya, Jae-won menuliskan pernyataan pedas terkait bagaimana Indonesia akan melangkah tanpa ayahnya:

Mari kita lihat bagaimana kalian akan melangkah lebih jauh tanpa dia. Dia telah memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia pada tahap ini… Banyak yang ingin aku katakan tentang bagaimana PSSI memperlakukan ayahku selama 5 tahun, tapi aku akan tetap diam.”

Unggahan ulang dari @idextratime tersebut langsung dipadati ratusan komentar netizen yang menilai ucapan Jae-won kini terasa relevan dengan kondisi performa Timnas Indonesia saat ini.
“Belum setahun ucapannya terbukti” tulis akun @fazilakbar1

Pemecatan Shin Tae-yong dan Dampaknya

Shin Tae-yong sendiri dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Senin, 6 Januari 2025.

Keputusan itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang kemudian menunjuk legenda Belanda dan Barcelona, Patrick Kluivert, sebagai penggantinya.

Kala itu, muncul isu STY dipecat karena alasan komunikasi, hingga adanya masalah di ruang ganti Timnas Indonesia.

Pergantian mendadak tersebut sempat memicu pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola tanah air.

Pasalnya, sebelum dipecat, STY membawa perkembangan signifikan bagi Timnas baik di level senior maupun kelompok usia.

Catatan performa Garuda di berbagai ajang juga dinilai meningkat drastis selama lima tahun masa kerjanya.

Kekecewaan suporter memuncak ketika Timnas Indonesia kembali gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, saat itu sudah ditangani tim kepelatihan baru asal Belanda yang dipimpin Kluivert.

Rangkaian hasil buruk tersebut kemudian disandingkan dengan komentar Jae-won, sehingga memunculkan gelombang perdebatan baru di media sosial.

Comment