Makassar, Netral.co.id – Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe, menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga Rusdamdiansyah alias Dandi (26), pengemudi ojek online yang meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan saat aksi demonstrasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Taufan datang bersama sejumlah kader Golkar, di antaranya Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Andi Marzuki Wadeng, Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina, Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel Lukman B Kady, serta Ketua Komisi D DPRD Sulsel Kadir Halid.
Rombongan tiba di rumah duka, Lorong 501 Jalan Urip Sumoharjo, sekitar pukul 14.00 WITA, dan disambut langsung oleh kedua orang tua almarhum.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan mendoakan Almarhum Dandi diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Taufan, Minggu malam 31 Agustus 2025.
Ia juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang turut berduka dan menyesalkan insiden tersebut.
“Beliau sangat sedih dan menyayangkan kejadian ini,” tambahnya.
Dalam suasana penuh duka, kedua orang tua Dandi menceritakan kronologi yang menimpa anak mereka.
Sang ibu mengaku tidak menyangka kepergian putranya yang hanya berniat melihat situasi demonstrasi.
“Anak saya hanya keluar, lihat-lihat orang demo. Saya tidak menyangka kenapa bisa begini (meninggal dunia),” ucap ibunda Dandi dengan haru.
Sementara sang ayah menuturkan, sebelum pengeroyokan, Dandi sempat diteriaki sebagai “intel” oleh sekelompok orang.
“Diteriaki intel, langsung dikeroyok. Dandi sempat dibawa ke sebuah sekretariat, lalu ke RS Ibnu Sina, dirujuk ke RSUP Wahidin di CPI, tapi akhirnya tidak tertolong,” ungkapnya.
Pihak keluarga berharap kasus ini segera diusut tuntas. “Kami minta keadilan, semoga pelakunya ditemukan,” tegas ibunda Dandi.
Menanggapi permintaan tersebut, Taufan menegaskan kasus ini akan menjadi perhatian serius. Ia juga menilai Dandi sebagai sosok muda yang tangguh.
“Dandi ini masih muda, sudah menjadi tulang punggung keluarga. Apalagi saya lihat anaknya kreatif dan pecinta alam,” ujarnya.
Ia menyayangkan hilangnya nyawa akibat kesalahpahaman dalam aksi unjuk rasa.
“Demonstrasi adalah cara yang baik untuk menyampaikan aspirasi, itu wajar di negara kita. Tapi jangan sampai ada korban. Tolong kita menahan diri, jangan gelap mata, agar pesan yang disuarakan tersampaikan dengan baik,” tutupnya.
Plt Kepala BPBD Makassar, Fadli Tahar, membenarkan bahwa Dandi menjadi korban pengeroyokan saat aksi mahasiswa di depan Kampus Universitas Bosowa (Unibos), Makassar.
“Dia dikeroyok imbas demo di depan UMI, Urip. Tapi kami belum bisa memastikan kronologi lengkapnya, karena masih butuh klarifikasi lebih lanjut,” kata Fadli.
Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Comment