Tasming Hamid-Hermanto Wujudkan Parepare Bebas Banjir Mulai dari Sungai Jawi-Jawi

Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, bersama Wakil Wali Kota Hermanto terus menunjukkan komitmen merealisasikan 18 program unggulan sesuai janji politiknya. Salah satunya melalui program Parepare Bebas Banjir.

Sosialisasi kegiatan pembersihan sungai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Parepare di Jalan Bukit Madani, Kelurahan Lapadde. (Foto: Netral.co.id/F.R)

Parepare, Netral.co.id – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, bersama Wakil Wali Kota, Hermanto merealisasikan 18 program unggulan sesuai janji politik. Salah satunya melalui program Parepare Bebas Banjir.

Komitmen itu diwujudkan lewat sosialisasi kegiatan pembersihan sungai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Parepare di Jalan Bukit Madani, Kelurahan Lapadde, yang kerap terdampak banjir saat musim hujan. Kegiatan ini dihadiri pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga setempat.

Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Parepare, Irwan, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa kegiatan akan difokuskan pada Sungai Jawi-Jawi yang selama ini menjadi sumber genangan air di beberapa wilayah.

“Berdasarkan survei, kondisi sungai sudah mengalami banyak perubahan akibat pemukiman, penyempitan badan sungai, sedimentasi, serta hambatan dari ranting dan batang pohon yang terbawa arus dari hulu. Karena itu, pembersihan sungai menjadi prioritas agar laju air tetap lancar menuju hilir,” jelas Irwan.

Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Pompengan Jeneberang sebagai pemangku kewenangan utama. “Kami terus berkomunikasi dengan pihak balai dan saat ini tinggal menunggu rekomendasi. Pembersihan sungai ini merupakan tahap awal sebelum ada langkah lanjutan yang ditangani tim ahli,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan nanti, kata Irwan, akan dikerahkan alat berat untuk membuka alur sungai. Material galian akan ditempatkan pada pinggir sungai sekaligus berfungsi sebagai tanggul penahan ketika air meluap. Ia pun berharap dukungan penuh dari masyarakat, RT/RW, Babinsa, Babinkamtibmas, serta Lurah agar program ini berjalan lancar.

“Insya Allah, kita mulai tahap awalnya bulan ini. Mohon dukungannya agar program ini berjalan maksimal guna kepentingan kita semunya,” ujar Irwan.

Dalam sesi diskusi, sejumlah warga turut menyampaikan saran. Ramlah, warga Tegal 2, mengusulkan pembangunan bronjong sebagai upaya pencegahan jangka panjang. Rosmini menekankan perlunya penyediaan tempat sampah karena tumpukan sampah turut memperparah banjir. Sementara Jamil Hasyim menyarankan pembuatan jalur alternatif aliran air, mengingat debit sungai kerap meluap. Ada juga warga lain yang meminta agar dibuat jalur evakuasi jika banjir tetap terjadi.

“Ini baru tahap awal. Setelahnya, akan ada kajian lebih lanjut oleh tim ahli untuk menentukan langkah penanganan berikutnya. Adapun untuk penanganan di wilayah hulu, sepenuhnya menjadi kewenangan balai, namun kami tetap menjalin komunikasi intensif,” tutup Irwan.

Comment