Sulawesi Selatan Siap Jadi Percontohan Implementasi BTU Pendidikan Pancasila

Netral.co.id

Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, memimpin langsung upacara apel pagi pasca Libur Natal 2023, di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, 27 Desember 2023. Dok Humas Pemprov Sulsel.

Netral.co.id, Makassar – Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila telah dirilis dan mulai digunakan di lembaga pendidikan dengan tujuan membentuk karakter Pancasila pada generasi muda. Upaya ini dilakukan sebagai respon atas kekhawatiran akan lunturannya pendidikan Pancasila dan merupakan tanggung jawab bersama untuk memperkuat ideologi negara.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) serta berbagai lembaga dan pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama untuk menghidupkan dan memperkuat kembali pendidikan Pancasila melalui BTU. Buku ini diimplementasikan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.

Prof. Zudan menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar dalam bernegara. “Ini topik yang penting dalam kehidupan bernegara kita, bagaimana membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita,” ujarnya dalam acara Penguatan Pendidikan Pancasila Melalui Penggunaan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di Sulawesi Selatan, di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, Jumat, 26 Juli 2024.

“Apa yang menjadi pondasi bernegara kita, tak lain dan tak bukan adalah Pancasila, itulah yang harus kita perkuat,” lanjutnya.

Baca Juga : Banyak yang Merayakan Hari Anak Nasional, Ninuk Zudan Apresiasi OPD di Lingkup Pemprov Sulsel

Prof. Zudan berharap para guru dapat menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila, karena nilai-nilai tersebutlah yang menjadikan Indonesia utuh hingga saat ini. “Kenapa Indonesia masih utuh sampai sekarang, karena masyarakatnya memiliki kasih sayang yang kuat. Jadi, sesungguhnya kita itu kuat karena dalam diri bangsa Indonesia kasih sayangnya kuat,” ujarnya.

Guru menjadi pembawa risalah kasih sayang dan toleransi untuk bangsa ini. “Ketika masuk sekolah, bawalah nilai kasih sayang itu, ajarkan nilai-nilai Pancasila yang dibungkus dengan kasih sayang. Indonesia masih utuh karena ada cinta dan toleransi,” tuturnya.

Prof. Zudan juga menyatakan bahwa Sulawesi Selatan siap menjadi percontohan dalam membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala BPIP, Prof. KH Yudian Wahyudi, dalam keynote speech-nya, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

Abdul Azis Ully, Guru SMK Negeri 4 Makassar, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan, terutama bagi guru bidang studi Pendidikan Pancasila. “Kegiatan ini memberikan pemahaman bagaimana seorang guru bisa memberikan penguatan pada peserta didik terkait nilai-nilai Pancasila,” terangnya.

Baca Juga : Deklarasi Pemilu Damai dan Netralitas ASN Digelar di Lapangan Pancasila Palopo

Buku ini juga menjadi pedoman pembelajaran terkait Pancasila dan dianggap sangat relevan dengan keadaan sekarang. Apalagi saat ini terjadi banyak perubahan dalam berbagai bidang di bangsa ini.

“Kita memang dituntut untuk memberikan pembelajaran sesuai dengan kondisi sekarang. Apalagi dengan perubahan di beberapa bidang. Negara kita ini memang perlu penguatan nilai-nilai Pancasila,” tandasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala BPIP, Prof. KH Yudian Wahyudi; Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso; Kepala Pusat Pembukuan Kemdikbudristek, Supriyanto; serta guru Pendidikan Pancasila se-Sulawesi Selatan. (*)

Comment