Serukan Rekonsiliasi, Imam Fauzan Tak Ingin Kursi PPP Kembali Tergerus Karena Isu Dualisme

IMG 5085

Makassar, Netral.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025–2030, Imam Fauzan AU, menyerukan dilakukannya rekonsiliasi total di internal partainya pasca Muktamar X.

Imam menegaskan bahwa proses rekonsiliasi yang sungguh-sungguh perlu diwujudkan agar PPP dapat kembali fokus pada kerja-kerja politik dan memperjuangkan aspirasi umat.

“Kami berharap proses rekonsiliasi yang sungguh-sungguh bisa terwujud. Tujuannya agar PPP kembali fokus melakukan kerja politik, memperjuangkan aspirasi umat, dan yang paling penting mengembalikan kursi PPP di parlemen,” ujarnya di Makassar, Sabtu (4/10).

Ia optimistis, jika rekonsiliasi berjalan dengan baik, PPP akan kembali menembus parlemen pada Pemilu 2029.

Imam juga menekankan pentingnya menjaga hasil Muktamar X yang menetapkan H. Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP untuk lima tahun ke depan.

Menurutnya, jabatan lain di struktur partai dapat dirundingkan secara bersama demi kepentingan organisasi.

“Yang paling utama adalah menjaga hasil muktamar yang telah menetapkan H. Muhamad Mardiono sebagai ketua umum. Untuk jabatan lain, kita bisa duduk bersama dan merundingkannya. Setelah itu, kita jalankan roda organisasi hingga ke tingkat ranting,” jelasnya.

Ia mengingatkan agar PPP tidak lagi terjebak dalam konflik internal yang selama ini kerap memunculkan isu dualisme kepemimpinan dan berdampak pada menurunnya suara partai di parlemen.

“Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, PPP selalu diterpa isu dualisme yang menyebabkan suara dan kursi tergerus. Hal seperti ini harus dihentikan. Kepentingan partai diatas kepentingan apapun,” tegas Imam.

Menutup pernyataannya, Imam mengajak seluruh kader untuk menampilkan citra positif partai di hadapan publik.

“Mari kita tunjukkan berita dan kerja-kerja positif kepada masyarakat, bukan sebaliknya. Kita harus kembali pada khittah perjuangan PPP,” pungkasnya.

Comment