Makassar, Netral.co.id – Bendahara Pengurus Pusat Ikatan Alumni Prof. Murtir Jeddawi, mengimbau para alumni dan mahasiswa Unhas untuk memperkuat sinergitas dalam membangun jejaring dan kontribusi nyata bagi kampus serta masyarakat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi di lingkungan Unhas. Menurutnya, kekuatan besar universitas bukan hanya terletak pada prestasi akademik, tetapi juga pada soliditas antara mahasiswa, dosen, dan alumni.
Hal itu disampaikan Prof Murtir dalam agenda dialog tahunan alumni dan mahasiswa Unhas. Dialog ini bertema Sinergi Alumni dan Mahasiswa Wujudkan Networking yang Solid dan Berdampak. Berlangsung di Gedung Pertemuan Alumni (GPA) Unhas Tamalanrea, Jl Perintis Kemerdekaan, Jumat (17/10/2025), siang.
“Kita memiliki potensi yang sangat besar. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, alumni UNHAS dari berbagai fakultas dapat bersatu dan tidak bercerai-berai,” ujarnya.
Murtir Jeddawi menyebut, alumni Unhas sudah cukup berkualitas secara akademik. Namun, hal itu dianggap tidak cukup untuk bersaing di panggung nasional.
“Dari segi akademik Unhas its oke pak, dari knowledge kita oke. Tapi culture, karakter, languange itu jadi tantangan,” kata Murtir Jeddawi dalam dialog bertema Membangun Sinergi Alumni dan Mahasiswa Mewujudkan Networking yang Solid dan Berdampak.
Guru Besar Fakultas Hukum Unhas ini berpendapat, kampus harus meningkatkan budaya akademik yang berorientasi pada pembangunan kompetensi.
Ia mencontohkan, Rektor Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Alim Bachri yang merupakan alumni Unhas.
Murtir mengungkapkan, Ahmad Alim mampu menjadi rektor pada kampus di luar Sulsel karena mempunyai karakter kompetisi yang kuat.
Menurut Murtir, alumni Unhas yang mampu memimpin kampus atau lembaga negara di luar Sulsel, adalah suatu kebanggaan karena harus bersaing dengan lulus kampus dan budaya yang lain.
Bertolak dari hal itu, Murtir Jeddawi berpendapat, 200 ribu lebih alumni Unhas yang terdata hari ini, sepatutnya punya peran di level nasional, tidak hanya di Sulsel.
“Jadi, harusnya alumni-alumni ini 90 persen keluar menjadi petarung, menjadi winner di luar, sehingga 200 ribu alumni itu tidak di sini semua,” kata Murtir dalam dialog yang dipandu Hasymi Ibrahim selaku moderator.
Agar alumni Unhas ke depan bisa punya daya tarung, maka kampus perlu memperkuat kapasitas individu.
“Saran kami untuk internal kampus, tolong yang namanya strong human akademik culture ditambah, di mana budaya akademik strong, tapi juga human-nya ketika keluar nanti,” tutur Murtir Jeddawi.
“Kalau kita dengan akademik saja, kita tidak bisa winner, kita bisa jadi loser,” tegas dia.
Dialog akhir tahun IKA Unhas juga menghadirkan Syarkawi Rauf, Ismail Bachtiar, Aminuddin Syam sebagai pembicara.
Comment