Petani Terancam Gagal Tanam, Petugas Irigasi Luwu Timur Aksi Tutup Bendung

IMG 20250824 140812 768

Luwu Timur, Netral.co.id – Ratusan petugas irigasi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menggelar aksi penutupan bendung di Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana, Minggu 24 Agustus 2025.

Aksi ini dilakukan oleh gabungan Tenaga Pengamat Operasi dan Pemeliharaan (TP-OP) dari tiga Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), yakni UPTD Kalaena, Kalaena Kiri, dan Kalaena Kanan.

Massa berangkat dari kantor UPTD di Desa Wonorejo Timur dengan pengawalan ketat aparat Polsek Mangkutana.

Koordinator aksi, Widodo, menyatakan bahwa mereka mendesak pemerintah provinsi maupun pusat agar mengakomodasi petugas irigasi dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

“Ini aksi lanjutan setelah sebelumnya kami mogok kerja. Hari ini bendung di tiga aliran kami tutup. Jika tuntutan tidak dipenuhi, aksi ini akan terus berlanjut,” ujar Widodo.

Bupati Luwu Timur sempat berkomunikasi langsung dengan massa melalui panggilan video WhatsApp.

Dalam percakapan itu, Bupati berjanji akan menindaklanjuti aspirasi petugas irigasi hingga ke tingkat provinsi dan kementerian.

“Tadi Bupati sudah telepon langsung, intinya beliau akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

Beliau juga mengingatkan agar aksi ini tidak sampai berdampak fatal terhadap petani,” kata Amrullah, Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur yang ditugaskan menemui massa.

Bersamaan dengan aksi tersebut, rapat koordinasi lintas sektor juga berlangsung secara virtual membahas formasi PPPK untuk TP-OP.

Rapat diikuti perwakilan BKD Provinsi Sulsel, Kementerian PAN-RB, DPRD Provinsi Sulsel, dan SDA Dinas PUPR.

Jika penutupan bendung berlangsung lama, dampaknya dikhawatirkan berimbas pada ribuan petani.

Saat ini, petani di tujuh kecamatan dengan luas lahan sekitar 18.000 hektare di wilayah Luwu Timur tengah memasuki musim tanam.

Comment