DOMPU, – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu, Ir. Muttakun ajak petani padi sama-sama kepung mitra Bulog dalam bentuk aksi damai.
Aksi unjuk rasa ini bukan tanpa alasan, sebab dari tahun 2021 lalu hingga berita ini diterbitkan, belum ada kepastian harga dari mitra Bulog Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.
Politisi Nasdem ini acap kali memberikan pelajaran keterbukaan informasi publik kepada masyarakat Dompu.
Eks aktivis lingkungan hidup ini, aktivitas sebagai legislator DPRD Kabupaten Dompu di posting melalui akun media sosial facebooknya yang bernama Muttakun Rumah Aspirasi Kita.
Melalui postingan terakhirnya, politisi yang dijuluki anggota DPRD segala dapil (Daerah Pemilihan) ini tak tanggung-tanggung, langsung mengajak masyarakat petani Dompu untuk menduduki mitra Bulog.
Baca Juga: Ditangan Syarifudin SDN 35 Woja Raih Juara Terbaik Tingkat Kecamatan
“Santabe (Permisi). Diminta kepada para petani padi untuk bersama RAK 57 mendatangi mitra BULOG dalam aksi damai. Mari konsolidasi di 085333007676,” tulis akun facebook milik Muttakun Rumah Aspirasi Kita, Selasa 12 April 2022.
Lebih lanjut eks aktivis 90an ini menjelaskan, ajakan aksi unjuk rasa damai tersebut teruntuk bagi petani pada yang belum bertemu langsung dengan mitra Bulog.
“TS di atas itu adalah ajakan kepada petani padi yang belum panen padi dan belum didatangi mitra Bulog untuk membeli padinya,” jelas Muttakun.
Ia mengaku, dalam rencana aksi unjuk rasa itu akan dipimpin langsung RAK 57. “Bantu sampaikan kepada petani tersebut, bahwa RAK 57 akan memimpin aksi damai ke Mitra Bulog agar menyerap gabah petani yang masih ada dan belum panen,” demikian balas Muttakun.
Sementara itu, akun milik Murtafiin Pendobrak mengaku, dirinya sudah panen padi tepatnya tanggal 12 April 2022 ini. Namun harga masih dipermaikan oleh oknum pembeli gabah.
Baca Juga: PB HMI Sebut Gubernur Zulkieflimansyah Gagal Urus Hutan NTB
“Saya panen pertanggal 12 April di So (Lokasi) Cempi Jaya, malah di permainkan oleh tengkulak padi gak di beli karna alesan ini itu. Mirisnya mereka memeriksa padi dengan manul tanpa alat standar kadar air,” beber Murtafiin Pendobrak.
Bahkan, oknum tengkulak mengatakan padi di tolak untuk dibeli dengan alasan tidak sesuai kadar air yang dibutuhkan atau standar pembelian padi.
“Nyata -nyata padi kering dan bagus, petani udah derita malah mereka seenaknya menolak padi petani. Wahai pemangku kebijakan beri solusi terbaik buat kedepannya, untuk saat ini panen padi petani udah game over seluruh wilayah,” tutupnya.
Comment