Pemkot Makassar Gerak Cepat Antisipasi Banjir, Terjunkan Ratusan Satgas di Titik Rawan

IMG 5690

Makassar, Netral.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bergerak cepat mengantisipasi potensi banjir seiring meningkatnya curah hujan yang melanda wilayah Sulawesi Selatan dalam beberapa hari terakhir.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Satgas Drainase DPU Makassar Ronny Narra mengungkapkan, sebanyak 321 anggota satgas drainase sudah dikerahkan mengantisipasi genangan dan banjir di sejumlah titik rawan.

“Itu untuk penanganan sebelum musim penghujan, kami sisir semua kanal dan seluruh semua saluran sekunder yang ada di kota ini,” kata Ronny Narra, Senin (27/10/2025).

Ronny mengaku saat ini sedang berlangsung penanganan drainase di wilayah Kecamatan Tamalanrea.

Di antaranya, Jalan Poros BTP, BTN Asal Mula, Hamzy, hingga ke Jalan Kera-kera. Selain itu, pengerukan kanal Jongaya juga tengah dilakukan dengan alat berat ekskavator dari Jalan Rappocini hingga Banta-Bantaeng.

“Itu (pengerukan) akan berlangsung terus sebelum kita memasuki musim penghujan. Jadi nanti kita lanjut lagi di bagian Rappocini, Monginsidi ke sana. Itu untuk mengantisipasi puncak musim hujan,” jelasnya.

“Kami juga melakukan normalisasi saluran sekunder di Jalan Mira Seruni, belakang Mal Panakkukang,” tambah Ronny.

Ronny menyebut 321 Satgas Drainase itu dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing bertugas di wilayah utara, selatan, dan timur kota. Setiap kelompok siaga menangani genangan setelah hujan berhenti, dengan posko utama berada di kantor PU Makassar.

“Ada posko genangan di kantor, di basecamp. Untuk setelah apabila hujan siang, sorenya atau setelah berhenti hujan, kami keliling untuk melakukan pemantauan genangan,” ujarnya.

Dia merinci, wilayah yang menjadi perhatian utama dalam menghadapi musim hujan berada di Kecamatan Manggala, khususnya di wilayah Blok 8 dan Blok 10 Antang yang setiap tahun mengalami banjir.

Selain itu, Kecamatan Panakkukang juga termasuk daerah yang diantisipasi, terutama di Kelurahan Pandang dan Kelurahan Masale.

“Makanya ini kita normalisasi saluran sekundernya di daerah Kelurahan Pandang ini,” katanya.

Sementara wilayah utara kota, lanjut Ronny, seperti Kecamatan Ujung Tanah, Wajo, serta kawasan Jalan Sulawesi dan Nusantara juga termasuk daerah yang rawan genangan.

Kecamatan lain rawan banjir yakni Tamalate yang berada di sepanjang bantaran Sungai Jeneberang, serta Biringkanaya, khususnya di wilayah sekitar Kodam III.

“Tamalate itu daerah pinggiran sungai Jeneberang. Biringkanaya itu di daerah Kodam III karena itu airnya sebenarnya bukan dari Kota Makassar, kiriman dari Maros,” ujarnya.

Ronny berharap penanganan masalah genangan tidak bisa hanya mengandalkan kerja Dinas PU, tetapi membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat. Dia mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan dan turut menjaga kebersihan lingkungan.

“Saya mau curhat sedikit untuk masukan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan yaitu jangan membuang sampah di saluran maupun kanal-kanal. Karena itu juga yang menghalangi dan menghambat aliran air sehingga terjadilah genangan atau banjir di wilayah masing-masing. Itu yang sering kami dapatkan,” jelasnya.

Upaya antisipasi ini diharapkan mampu meminimalisir dampak banjir yang kerap terjadi di musim penghujan, sekaligus memastikan aktivitas warga tetap berjalan normal.

Berikut Daftar 6 Titik Langganan Banjir di Makassar:

  1. Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala
  2. Kodam III, Kecamatan Biringkanaya
  3. Jl Pettarani depan UNM, Kecamatan Rappocini
  4. Jl Yusuf Dg Ngawing-Raya pendidikan kec. Rappocini
  5. Jl Faisal-Jl Bontomene, Kecamatan Rappocini
  6. Jl Sulawesi- Jl Nusantara, Kecamatan Wajo

Comment