Mark Zuckerberg dan Gebrakan Terbaru di Dunia

anh man hinh 2025 07 01 luc 10 11

Jakarta, Netral.co.id – CEO Meta, Mark Zuckerberg, tengah mengupayakan pembentukan tim artificial intelligence (AI) terkuat di dunia.

Ambisi ini bukan tanpa risiko. Dengan nilai investasi mencapai USD 15 miliar atau setara Rp 244,8 triliun, langkah tersebut menjadi salah satu taruhan terbesar dalam sejarah Meta.

Upaya Zuckerberg dalam merekrut para ahli AI berkelas dunia memanaskan persaingan di sektor teknologi cerdas.

Meta menawarkan gaji selangit demi menarik minat talenta terbaik di bidang ini.

Dilansir AINews, Selasa 22 Juli 2025,pendirian Meta Superintelligence Labs menjadi pusat dari strategi besar tersebut.

Dalam wawancaranya bersama The Information TITV, Zuckerberg menyebut tahun ini sebagai masa yang sangat menarik dalam pengembangan AI.

“Kita mulai melihat sekilas pengembangan diri dengan model-model, yang artinya pengembangan super intelligence sekarang sudah kelihatan,” ungkap Zuckerberg.

Meta diketahui melakukan restrukturisasi besar pada divisi AI internalnya. Tujuannya adalah menciptakan bentuk superintelligence personal yang bisa diakses setiap individu.

Namun, pembentukan lab ini tidak lepas dari tantangan, baik dari sisi manajemen internal, kepuasan karyawan, hingga produk yang belum memenuhi ekspektasi.

Salah satu langkah mengejutkan adalah keberhasilan Zuckerberg merekrut sejumlah tokoh penting dari OpenAI, Google, Apple, hingga Anthropic. Proses rekrutmen ini memerlukan kompensasi tinggi.

“Yang diberitakan banyak yang tidak akurat. Tapi ini pasar yang sangat panas dengan jumlah peneliti AI yang tidak banyak. Siapa yang terbaik, siapa yang dicari di lab berbeda,” kata Zuckerberg.

Ia menekankan bahwa strategi Meta bukan hanya soal gaji tinggi, melainkan upaya menjaring talenta berkualitas.

Bagi Zuckerberg, kualitas individu jauh lebih penting dibanding jumlah anggota tim.

Langkah besar lainnya adalah akuisisi Scale AI senilai USD 14,3 miliar, yang menjadikan nilai keseluruhan investasi mendekati USD 15 miliar.

Alexandr Wang, CEO Scale AI berusia 28 tahun, kini menjabat sebagai Direktur AI Meta dan memimpin Superintelligence Labs.

Wang membawa serta sejumlah tokoh penting, termasuk mantan CEO GitHub, Nat Friedman.

Tim ini berkantor di lokasi khusus, terpisah dari struktur umum Meta, dan bekerja langsung di bawah pengawasan Zuckerberg.

Masuknya Wang menandai pergeseran Meta dari pendekatan open source ke pengembangan model AI tertutup.

Strategi ini diyakini akan mengubah arah industri kecerdasan buatan global.

Sebagai bagian dari inisiatif jangka panjang, Meta juga sedang membangun pusat data berkapasitas multi-gigawatt dengan arsitektur tahan segala cuaca.

Fokus utamanya adalah menciptakan superintelligence personal, bukan sistem terpusat.

Comment