Makassar, Netral.co.id – Inovasi dari mahasiswa vokasi kembali menarik perhatian. Kali ini datang dari Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), di mana sekelompok mahasiswa Jurusan Teknik Mesin berhasil mengembangkan dua teknologi ramah lingkungan dan aplikatif: mesin pembuat briket arang dari tempurung kelapa dan mesin penebar pakan otomatis berbasis tenaga surya.
Proyek ini bukan sekadar tugas akhir biasa. Keduanya telah menarik minat dunia industri dan dinilai punya potensi pasar yang luas. Salah satunya, mesin briket yang telah dipesan oleh perusahaan di Kabupaten Pinrang.
“Ada yang mendesain gambarnya, ada yang mengelas dan memproduksi. Kita juga gandeng siswa SMK yang magang di sini, biar langsung praktik lapangan,” ujar Dr. Eng. Baso Nasrullah, Koordinator Program Studi Teknik Manufaktur PNUP, Kamis 24 Juli 2025.
Proses pembuatan briket arang dari limbah tempurung kelapa dilakukan sepenuhnya oleh mahasiswa, mulai dari pengolahan bahan mentah, pencampuran zat aditif, hingga proses pencetakan dan pengujian kualitas produk.
Selain ramah lingkungan, briket ini disebut berpotensi tinggi untuk kebutuhan energi alternatif domestik maupun ekspor.
Inovasi lainnya adalah mesin penebar pakan otomatis berbasis tenaga surya. Alat ini mampu menyebar pakan di kolam atau tambak dengan sistem kendali jarak jauh via smartphone, termasuk pengaturan sudut semprot, jarak sebar, dan waktu operasional.
“Mahasiswa kita bikin aplikasinya sendiri. Cukup lewat HP, petani tambak bisa atur kapan dan seberapa banyak pakan ditebarkan,” jelas Dr. Eng. Abdul Kadir Muhammad, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PNUP.
Dengan sumber daya dari panel surya, mesin ini menjadi solusi ideal bagi petambak di wilayah terpencil yang tidak memiliki akses listrik dari jaringan PLN.
Proyek tersebut merupakan bagian dari skema Teaching Factory (TEFA) dan Program Katalisator Kemitraan yang didukung oleh pendanaan dari LPDP Kemendikbudristek.
Setiap tahun, PNUP tercatat menjalankan hingga 150 kegiatan riset dan inovasi terapan, menunjukkan kontribusi konkret kampus vokasi dalam menjawab kebutuhan dunia industri dan masyarakat.
“Kami ingin lulusan kami tidak hanya pandai teori, tapi juga mampu menciptakan solusi nyata dari masalah riil di lapangan,” tutup Baso.
Inovasi teknologi mahasiswa PNUP ini semakin relevan di tengah tren pencarian global mengenai energi alternatif, teknologi pertanian otomatis, dan sistem berbasis energi terbarukan.
Comment