Netral.co id, Makassar – Agenda konfrensi pers Petisi Rakyat Papua (PRP) berlangsung di Asrama Papua VI Jl. Lanto Dg. Pasewang Kota Makassar , Jumat 10/06/2021
Berdasarkan pantauan Netral.co.id sekitar 13 orang dari Petisi Rakyat Papua (PRP) Sekber Kota Makassar yang dipimpin Pembina AMP Kota Makassar, Marcho Pahabol melaksanakan konferensi pers terkait dukungan untuk Otsus 2 dan DOB di tanah Papua.
Hadir dalam prescon diantaranya Ketua AMPTPI Kota Makassar, Demis Tabuni, Ketua AMP Kota Makassar, Bochi Payage serta 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam PRP Sekber Kota Makassar.
Ketua AMP Kota Makassar sekaligus Kordinator Lapangan PRP, Bochi Payage mengaku, ikut menyadari otsus 2 dan DOB yang menjadi program pemerintah sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Papua.
“Hal ini lah membuat kami sadar bahwa masyarakat sangat membutuhkan, selama ini kami tidak menyadari sedang diperalat untuk ikut gerakan penolakan dan referendum,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua AMPTPI Makassar, Demis Tabuni menambahkan, terkait aksi kemarin dirinya menyampaikan permohonan maaf karna telah melakukan anarkisme dan melempar batu ke arah massa BMI.
Baca Juga: Gubernur Instruksikan Perawatan Lanjutan Korban Penembakan KKB Papua di RSUD Labuang Baji
“Seharusnya itu tidak terjadi, mungkin kami terprovokasi atas hasutan para provokator dari PRP pusat yang menginginkan referendum di tanah Papua,” tuturnya.
“Saya berharap agar mahasiswa Papua di Kota Makassar tidak terprovokasi lagi dengan agenda nasional yang didalangi oleh PRP, AMP nasional,” lanjutnya.
Senada, Pembina AMP Kota Makassar Marco Pahabol mengingatkan mahasiswa Papua agar fokus saja menempuh pendidikan di Kota Makassar.
“Jangan ikut hasutan kelompok yang ingin mengambil keuntungan dari penolakan otsus dan DOB,” ujarnya.
Mereka menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Dukung Cabut UUD Otonomi Khusus Jilid II.
2. Meminta Pemerintah untuk mengesahkan secepatnya UUD Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
3. Tahan Viktor Yeimo sebagai penghianat negara di tanah Papua.
4. Kecam PRP, AMP dan KNPB sebagai provokator mahasiswa Papua se-Indonesia.
Comment