KKB Serang Warga Hingga Tewaskan 6 Guru

Kapendam Cenderawasih, Candra Kurniawan mengatakan, bahwa apa yang sudah dilakukan KKB merupakan tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Bayangkan saja, para korban dikurung lalu dibakar hidup-hidup.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, kembali meluapkan amarah pada warga sipil hingga menelan korban sebanyak 6 orang. (Foto:dok)

Papua, Netral.co.idKodam XVII Cenderawasih menerangkan, bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah menyerang dan membakar rumah warga. Pada kejadian itu menewaskan 6 orang guru.

Merespon itu, Kapendam Cenderawasih, Candra Kurniawan mengatakan, bahwa apa yang sudah dilakukan KKB merupakan tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Bayangkan saja, para korban dikurung lalu dibakar hidup-hidup.

“Aksi yang dilakukan KKB itu biadab, membunuh, membakar korban yang ada di dalam rumah dalam keadaan hidup,” kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Candra Kurniawan di Jayapura, Minggu (23/3/2025).ca

Menurutnya, aksi yang dilakukan KKB sangat keji karena membunuh dengan membakar hidup-hidup enam orang guru di rumahnya, serta membakar bangunan sekolah yang ada di di Kampung Anggruk Distrik Anggruk Kab. Yahukimo pada Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut, Candra menerangkan, jika pihaknya bersama Polri sedang bergerak melakukan evakuasi para korban.

“Para korban belum dapat dievakuasi, namun TNI-Polri bersama Pemda Yahukimo sedang berupaya untuk mengevakuasi para korban,” kata Kol Inf Chandra seraya menambahkan, dari laporan yang diterima terungkap bila KKB juga melakukan aksi merampok uang warga.

Adapun korban sementara yang terhimpun empat orang, yaitu T (guru), F (guru), F (guru) dan I (nakes), sedangan dua korban lainnya masih didata.

Candra juga katakan, sebanyak 58 orang yang sudah dievakuasi, mereka adalah guru dan tenaga kesehatan.

“Sabtu (22/3), sebanyak 58 guru dan tenaga kesehatan beserta keluarga dari Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma dan Distrik Kabiyanggama, telah diungsikan menggunakan Pesawat Adventist Aviation ke Wamena,” jelas Chandra Kurniawan.

Comment