Gara-Gara Tak Disebut Saat Launching, Sponsor Bongkar Koperasi Desa di Tuban

Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dibongkar oleh sponsor utama lantaran merasa tidak diakui dalam seremoni peluncuran yang dihadiri secara daring oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Konflik ini berujung pada pemutusan kontrak kerja sama secara sepihak.

Proses pembongkaran Kopdes Merah Putih Desa Pucangan, Tuban, Jawa Timur. (Foto: bangsaonline)

Tuban, Netral.co.idKoperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dibongkar oleh sponsor utama lantaran merasa tidak diakui dalam seremoni peluncuran yang dihadiri secara daring oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Konflik ini berujung pada pemutusan kontrak kerja sama secara sepihak.

Surat pemutusan kerja sama tertuang dalam dokumen resmi bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025, yang ditujukan kepada Kepala Desa Pucangan. Pemutusan dilakukan oleh PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang selama 1 tahun 7 bulan mendampingi dan membina pendirian Kopdes tersebut.

Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni, mengungkapkan kekecewaannya setelah dalam forum peluncuran Kopdes Merah Putih, Kepala Desa dan Ketua Kopdes Pucangan justru menyebut bahwa koperasi mereka didukung oleh BUMN dan PT Pupuk Indonesia bukan oleh pihak pesantren.

“Dalam forum resmi dengan Presiden pada 21 Juli 2025, disebutkan bahwa Kopdes mendapat dukungan dari pihak lain. Padahal sejak awal, kami yang mendampingi hingga koperasi itu berdiri dan diluncurkan,” ujar Gus Anas, sapaan akrabnya, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Anas menegaskan, meski kecewa, pihaknya tetap mendukung inisiatif Presiden dalam membangun ekonomi desa melalui Kopdes Merah Putih. Aset-aset yang telah ditarik dari Pucangan, kata dia, akan dialihkan ke daerah lain yang dianggap lebih berkomitmen.

“Kami tetap mendukung program Kopdes Merah Putih yang diinisiasi Pak Presiden. Saat ini kami sudah aktif mendampingi di Gresik, Palang Tuban, Rengel Tuban, dan Baureno Bojonegoro,” tambahnya.

Direktur Sarana dan Prasarana PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Mohammad Khomsun, turut menyampaikan bahwa pihak desa telah menemui manajemen dan mengaku lupa menyebut kontribusi sponsor karena gugup saat sesi zoom dengan Presiden.

“Mereka mengaku gugup. Tapi yang aneh, malah menyebut dukungan BUMN yang sebenarnya tidak ada,” katanya.

Pembongkaran fasilitas koperasi itu sempat viral di media sosial. Terlihat sejumlah properti, termasuk banner dan atribut bergambar Presiden Prabowo, diturunkan hanya sehari setelah acara peluncuran nasional Kopdes Merah Putih yang diikuti 80 ribu titik secara daring.

Comment