Netral.co.id – Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, kembali menyampaikan kritik tajam usai merasa disudutkan oleh pernyataan salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.

Melalui unggahan di Instagram Story pada Jumat (12/12/2025), Asnawi menegaskan bahwa tidak pernah terjadi keributan di ruang ganti usai laga melawan China, sekaligus meminta agar pihak federasi lebih dewasa dalam menyampaikan pernyataan publik.

“As saya pertegas, tidak ada masalah apa pun di ruang ganti lawan China. Jika ada yang membantah, silakan katakan di publik siapa orangnya, apakah pemain, pelatih, atau official,” tulis Asnawi.

Pernyataan ini muncul setelah Arya Sinulingga sebelumnya memberi komentar yang memunculkan persepsi publik bahwa terjadi ketegangan internal di skuad Garuda, terutama terkait pergantian pemain dalam laga tersebut. Asnawi menilai narasi itu tidak tepat dan justru merugikan dirinya sebagai kapten tim.

“Siapa pun yang dimainkan semestinya Bapak yang berada di federasi mensupport siapa pun yang dipercaya pelatih, bukan memberikan statement seakan-akan tidak mempercayakan pemain lain,” tegas Asnawi, yang secara tidak langsung menyinggung pernyataan Arya.

Asnawi juga menekankan bahwa federasi semestinya hadir untuk melindungi tim, bukan memperkeruh suasana dengan pernyataan yang tidak akurat. Ia menyebut narasi yang diarahkan ke dirinya itu tidak berdasar dan hanya membuat opini publik semakin negatif.

“Orang-orang yang ada di lingkungan tim seharusnya protect our team, bukan memberikan statement yang tidak benar sehingga membuat opini tidak baik di publik,” lanjutnya.

Lebih jauh, Asnawi mengingatkan bahwa fokus utama seharusnya adalah peningkatan prestasi Timnas Indonesia, bukan menciptakan polemik baru melalui komentar yang menyudutkan pemain.

“Stop mengeluarkan statement yang membuat keliru di publik. Lebih baik membahas bagaimana Timnas Indonesia bisa lebih berprestasi ke depannya,” tutupnya.

Pernyataan Asnawi ini menegaskan ketidaksenangannya terhadap komentar Arya Sinulingga dan menjadi pesan terbuka agar federasi lebih berhati-hati dan dewasa ketika bicara soal internal tim.