Erwin Aksa Bicara Moderasi, Ekonomi, dan Masa Depan Politik Indonesia di UIN Makassar

fe1992e8 294e 4b03 b8ce e34a3fdbd245

Makassar, Netral.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Islamic Leadership Forum pada Minggu (23/11/2025) dengan tema “Relasi Islam dan Pancasila dalam Kehidupan Politik”. Acara ini menghadirkan Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Erwin Aksa, sebagai pembicara utama.

Ketua DEMA UIN Makassar,Muh.Zulhamdi Suhafid,menyambut baik kehadiran Erwin Aksa. Ia menilai forum ini membuka ruang dialog konstruktif antara mahasiswa dan tokoh nasional.“Kami menganggap beliau layak menjadi bagian dari kegiatan ini karena pembahasan relasi Islam dan Pancasila sejalan dengan tugas dan fungsi Komisi VIII DPR RI,” ujarnya. DEMA berharap diskusi semacam ini terus hadir sebagai ruang literasi politik bagi mahasiswa.

Pada sesi wawancara, Erwin menegaskan pentingnya pertemuan seperti ini bagi generasi muda.
“Yang penting generasi muda mengetahui bahwa teman-teman di DPR, termasuk saya, harus terus berkomunikasi dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keluhannya,” katanya. Ia menambahkan bahwa DPR berperan memperbaiki kebijakan publik sekaligus mengawasi anggaran negara.

Politik Tengah dan Relasi Islam–Pancasila

Erwin kemudian menjelaskan bahwa politik tengah telah lama menjadi karakter politik Indonesia.
“Politik tengah selalu memimpin karena kita punya umat Islam moderat yang jumlahnya besar. Masyarakat Indonesia ingin damai dan rukun, dan itu sejalan dengan ajaran Islam,” jelasnya.

Ia menilai relasi Islam dan Pancasila berkembang secara alami karena masyarakat Indonesia mampu menjaga kerukunan di tengah keberagaman.“Kita tidak mengalami konflik seperti di Timur Tengah. Kita hidup rukun, damai, dan mengamalkan Pancasila dengan baik,” ucapnya.

Pendidikan dan Ekonomi Jadi Kunci Redam Intoleransi

Erwin juga menyoroti potensi peningkatan intoleransi di tengah tantangan ekonomi. Menurutnya, pendidikan dan ketahanan ekonomi memegang peran penting dalam menghambat masuknya paham ekstrem.“Kalau masyarakat hidup dalam kemiskinan atau kemiskinan ekstrem, godaan paham ekstrem lebih mudah masuk,” ungkapnya.

Ia mendorong pemerintah memperluas lapangan kerja formal, memperbaiki ekonomi keluarga, mengurangi ketergantungan pada pinjaman, dan mengalirkan investasi ke sektor produktif.

Buku ‘Jalan Tengah Golkar’

Di akhir sesi, Erwin memperkenalkan bukunya berjudul Jalan Tengah Golkar yang mengulas posisi ideologis Golkar sebagai partai yang menjaga Pancasila.
“Di situ dijelaskan relevansi politik hari ini dan bagaimana Golkar mengawal negara tetap toleran, damai, dan bersatu,” tuturnya.

Erwin menegaskan bahwa Golkar memiliki rekam jejak panjang dalam menjaga stabilitas bangsa.
“Banyak keberhasilan kebijakan Golkar yang menjaga negara kita tetap toleran dan bersatu,” pungkasnya.

Comment