Elite Pusat Bergerak, Basis Daerah Menguat: Jalan Appi Pimpin Golkar Sulsel Kian Terbuka Lebar

16a8ebde 84a6 4335 ae9b d3be6404057e

Makassar, Netral.co.id – Menguatnya dorongan dari sejumlah pengurus kabupaten/kota hingga kedekatan dengan elite DPP Partai Golkar membuat nama Ketua DPD II Golkar Makassar, yang juga Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kian mencuat sebagai kandidat kuat calon Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan.

Dalam dinamika jelang Musda, Appi sapaan akrabnya, dinilai memiliki rekam jejak, kapasitas organisasi, dan modal politik yang cukup solid untuk menakhodai partai berlambang beringin di tingkat akar rumput hingga Provinsi.

Tidak hanya dikenal sebagai figur yang aktif menggerakkan roda Golkar Makassar, Munafri juga membuktikan ketangguhannya melalui berbagai momentum politik, termasuk pertarungannya di Pilwali Makassar.

Setelah bertahun-tahun Golkar tak mampu mendudukkan kadernya di posisi Wali Kota, Appi justru menjadi tokoh yang mengembalikan kejayaan itu pada 2024. Bahkan lebih nyata maju caleg DPRD Provinsi Sulsel dan terpilih di 2024.

Sebelum duduk di Pemerintahan, di bawah kepemimpinannya, Golkar Makassar kembali menunjukkan taring. Pada Pemilu 2024, suara terbesar di Kota Makassar datang dari caleg-caleg Golkar, dan partai berhasil meningkatkan jumlah kursi DPRD dari lima menjadi enam.

Lonjakan ini menjadi bukti nyata keberhasilan konsolidasi, strategi, dan kepemimpinan Appi yang membawa Golkar Makassar kembali tampil dominan.

Berbekal prestasi tersebut, ditambah hubungan baiknya dengan tokoh DPP seperti Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia semasa di HIPMI Pusat, Appi dinilai memiliki peluang besar untuk melangkah lebih jauh.

Pengalaman, jejaring, dan pencapaian inilah yang kini menempatkan dirinya sebagai salah satu figur paling diperhitungkan untuk menahkodai Golkar Sulsel ke depan.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla, menilai Ketua DPD II Golkar Makassar yang juga Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), memiliki peluang kuat untuk memimpin DPD I Golkar Sulawesi Selatan pada pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) mendatang.

“Saya melihat merebutakn kursi DPD I Golkar Sulsel cukup menarik. Pak Appi layak jadi nahkoda,” jelas akademisi Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu, Minggu (16/11/2025), menanggapi figur memimpin Golkar Sulsel.

“Pak Appi memiliki rekam jejak, kompetensi, dan pengalaman politik yang cukup matang untuk menakhodai Golkar Sulsel kedepannya,” lanjutanya.

Selain itu, Adi menyebutkan, dukungan sekitar 17 DPD II Golkar kabupaten/kota menjadi modal signifikan yang memperkuat posisi Appi di arena musda nanti.

Ia menilai, dukungan riil dari pemilik suara inilah yang ia nilai sebagai salah satu faktor penentu dalam kontestasi kepemimpinan Golkar Sulsel. Meskipun jalanya Musda tergantung keputusan DPP Golkar.

“Kalau saya melihat, pak Appi ini sudah terbiasa menghadapi ombak politik. Reputasinya tidak diragukan,” tuturnya.

“Kalau pun ada pihak yang meragukan, itu hanya gimik dari pihak lain yang ketakutan. Tidak akan menggoyahkan niatnya maju di Golkar. Ini sudah menjadi habitus politik,” tambah akademisi kampus ternama itu.

Pengamat politik ini menjelaskan bahwa pergeseran dukungan atau aliansi di tubuh Golkar bisa membuat peta persaingan berubah. Dalam situasi demikian, Appi adalah figur yang tidak bisa diabaikan.

“Jika terjadi pergeseran aliansi dukungan, Appi menjadi salah satu figur yang sangat diperhitungkan. Dia punya pengalaman, basis kuat, dan kapasitas yang teruji,” tegansya.

Sebagai akademisi, ia menilai latar belakang Munafri yang sukses memimpin Golkar Makassar, menjadi indikator kuat bahwa Appi mampu membawa Golkar Sulsel kembali bangkit dan berjaya.

Appi yang juga mantan Bos PSM Makassar itu, disebut memiliki rekam jejak bertarung dan membuktikan diri di tingkat lokal melalui keterpilihannya sebagai Wali Kota Makassar dan kepemimpinannya dalam mengangkat kembali perolehan kursi Golkar pada Pemilu 2024.

“Pak Appi bukan hanya punya kompetensi, tapi juga punya pengalaman bertarung yang nyata. Basis massanya kuat. Ia mampu membawa Golkar bangkit di Makassar, dan itu bisa menjadi modal memajukan Golkar Sulsel ke depan,” jelasnya.

Adi Suryadi juga menyinggung aspek kedekatan Appi dengan tokoh-tokoh nasional seperti Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, yang pernah bersama dalam struktur HIPMI Pusat.

Relasi ini disebut sebagai variabel penting dalam dinamika internal partai. Selain itu, kedekatan Appi dengan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) juga dinilai menambah kekuatan politiknya.

“Soal dukungan DPD II Golkar, itu modal besar bagi Appi. Dukungan tersebut riil dan datang dari pemilik suara yang menentukan. Apalagi ada kedekatan historis dengan tokoh elit nasional seperti JK dan Bahlil,” terang Adi.

Tka hanya itu, lanjutanya, secara objektif, ia menegaskan bahwa Appi memiliki modal lengkap, baik dari dukungan daerah maupun hubungan dengan elit pusat.

” Ada satu hal lagi yang menurut saya menarik, Appi masih muda dan punya energi besar. Golkar membutuhkan darah segar untuk berkompetisi ke depan,” bebernya.

“Dengan modal pengalaman, dukungan struktural, dan kedekatan dengan elit partai, peluang Appi sangat terbuka,” tambah Adi, menjelaskan.

Terkait figur-figur lain yang juga disebut berpotensi maju seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Andi Ina Kartika, dan Adnan Purichta Ichsan, Adi menilai semuanya tetap bergantung pada keputusan DPP Golkar.

Ia menyebutkan, para figur yang muncul sebagai kandidat Golkar Sulsel saat ini bukanlah sosok baru dalam dinamika politik. Namun secara kualitas, Appi termasuk dalam jajaran figur terbaik.

“Kan ada beberapa nama yang mencuat di publik. Mereka semua tokoh populer, kompeten, punya pengalaman organisasi untuk menghidupkan partai. Termasuk Appi, yang memiliki pengalaman dan basis kuat,” tutup Adi.

Comment