Jakarta, Netral.co.id – Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Friderica Widyasari Dewi, menyarankan Kementerian Keuangan untuk memperkuat inovasi dan digitalisasi sistem perpajakan guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan sukarela masyarakat dalam membayar pajak.
Dalam webinar ISEI Jakarta yang digelar secara virtual pada Selasa 26 Agustus 2025, Friderica yang juga menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi layanan perpajakan sebagai kunci mendorong kepercayaan publik.
“Digitalisasi membuka ruang bagi transparansi yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih efisien, dan data perpajakan yang lebih akurat. Jika kualitas layanan meningkat, masyarakat akan lebih percaya bahwa pajak digunakan untuk kepentingan pembangunan,” ujar Friderica.
Ia menambahkan, pajak memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan fiskal dan mendukung kemandirian bangsa. Karena itu, penguatan sistem perpajakan harus menjadi bagian dari strategi besar pembangunan nasional.
“Pajak adalah bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam menyediakan layanan publik, memperluas kesejahteraan, dan mendorong daya saing ekonomi. Dengan penerimaan negara yang kuat dan berkelanjutan, Indonesia dapat lebih siap mewujudkan target pertumbuhan dan cita-cita Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Friderica juga menyoroti perlunya peningkatan tax ratio nasional yang saat ini masih stagnan. Berdasarkan data, rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurun dari 10,31 persen pada 2023 menjadi 10,08 persen pada 2024.
Sebagai organisasi yang menaungi para ekonom dan praktisi keuangan, ISEI, menurutnya, siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan dan mendukung kebijakan fiskal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Comment