Pangkep, Netral.co.id, – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan resmi meluncurkan program Darlina (Dharma Wanita Lokus Intervensi Anak).
Hadirnya program Darlina sebagai bentuk komitmen DWP Pangkep dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup anak-anak di wilayah Pangkep.
Peluncuran program ini berlangsung di Kelurahan Sapanang, yang menjadi lokus perdana intervensi. Dibuka langsung oleh Staf ahli PKK Kabupaten Pangkep Andi Yuliana. Rabu 6 Agustus 2025.
Andi Yuliana dalam sambutannya mengatakan, program Darlina salah satu yang patut mendapat apresiasi.
” Kehadiran program ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di kabupaten Pangkep”, katanya
Staf ahli PKK itu juga menyampaikan peluncuran program ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dalam membangun generasi.
“Mari kita jadikan peluncuran program darlina ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam membangun generasi yang sehat,cerdas dan unggul”, tambahnya.
Program Darlina dirancang sebagai bentuk kontribusi DWP dalam mendukung percepatan penurunan stunting dan penguatan ketahanan keluarga melalui pendekatan kolaboratif.
Fokus program mencakup edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta peningkatan kapasitas ibu dan keluarga dalam pola pengasuhan yang sehat.
Selain peluncuran program Darlina, DWP Pangkep juga memberikan bantuan gerobak Perpustakaan kepada kepala kelurahan Sapanang dan bantuan untuk anak stunting.
Ketua DWP Pangkep, Hj. Andi Suraiyah A. Irwan menyampaikan, Program Darlina merupakan inisiatif strategis yang dirancang mendukung pemerintah untuk percepatan penanganan stunting, peningkatan gizi ibu hamil, balita dan calon pengantin dan penanganan gizi buruk.
“Tahun 2025 kami pilih kelurahan Sapanang sebagai lokus. Karena potensi kolaborasi yang tinggi dan komitmen pemerintah kelurahan, serta masyarakat dalam mendukung program, ” katanya.
Program ini didukung fasilitas penunjang, berupa kebun keluarga untuk penunjang pemberian makanan tambahan. Program wajib membaca dengan gerobak perpustakaan dan pojok baca.
“Disini anak bisa membaca sambil bermain, kami fasilitasi dengan permainan tradisional. Semoga langkah kecil hari ini memberi dampak nyata, ” jelasnya. (*)
Comment