Dua Mahasiswa jadi Korban Teror OTK di Unismuh Makassar, Ada yang Kena Busur

IMG 5876

Ilustrasi teror otk di Makssar/Ist

Makassar, Netral.co.id — Penyerangan oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada Kamis sore 30 Oktober 2025 menimbulkan dua korban luka.

Salah seorang mahasiswa bahkan alami cedera berat di bagian mata akibat terkena anak panah busur.

Kasubdit Humas dan Protokoler Unismuh Makassar, Hadi Saputra, membenarkan insiden tersebut terjadi menjelang waktu salat Asar.

“Insiden bermula saat pelaksanaan salat Asar di masjid kampus berlangsung,” ujar Hadi, Sabtu 1 November 2025.

Berdasarkan rekaman CCTV, kata Hadi, sekitar 14 orang pelaku masuk ke area kampus dengan berjalan kaki tanpa membawa senjata tajam dan tanpa penutup wajah, sehingga keberadaannya tidak langsung disadari petugas keamanan.

“Dari rekaman CCTV, kelompok tersebut melintas di bawah Balai Sidang dan berkumpul sebelum menuju kawasan sekretariat organisasi kemahasiswaan,” jelasnya.

Hadi menduga, setelah itu para pelaku menutup wajah mereka dan menarget salah satu organisasi mahasiswa intra kampus. Namun, target yang dicari tidak ditemukan.

“Di sekitar lokasi terdapat mahasiswa Prodi Kehutanan yang sekretariatnya berdekatan. Diduga terjadi kesalahpahaman yang berujung pemukulan terhadap salah satu mahasiswa hingga luka di pelipis kanan,” ujarnya.

Petugas keamanan kampus yang mencoba menutup akses keluar-masuk setelah kejadian sempat bersitegang dengan kelompok penyerang.

“Dalam situasi itu, salah satu pelaku melepaskan anak panah busur ke arah mahasiswa yang merekam kejadian, menyebabkan luka di area sekitar mata kiri,” kata Hadi.

Korban berinisial N (22) segera mendapatkan perawatan di Klinik Unismuh, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara dan selanjutnya ke RS Mata Makassar akibat luka serius yang dialami.

Adapun korban kedua, mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pahala, mengalami luka di kepala akibat sabetan benda tajam dan kini kondisinya berangsur membaik.

Pihak Unismuh menyatakan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang melukai dua mahasiswanya tersebut.

“Pihak keamanan kampus sudah berupaya membangun sistem deteksi dini terhadap potensi gesekan di lingkungan kampus. Namun, OTK yang menyerang diduga melancarkan aksinya secara terencana dan senyap,” ujar Hadi.

Ia menegaskan, kampus akan mendampingi korban serta menanggung seluruh biaya pengobatan.

“Kami juga memberikan dukungan moril dan psikologis agar mereka dapat kembali beraktivitas akademik dengan baik,” tambahnya.

Selain itu, Hadi meminta aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut secara serius.

“Unismuh berharap tindakan teror di lingkungan kampus disikapi secara serius. Kami tidak ingin insiden semacam ini dibiarkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pihak kampus juga akan melakukan penelusuran internal.

“Apabila dalam rangkaian kejadian ini melibatkan mahasiswa Unismuh, baik secara pribadi maupun organisasi, pimpinan kampus akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku,” ungkapnya.

Hadi turut mengimbau seluruh sivitas akademika untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.

“Perkuliahan tetap berjalan seperti biasa. Kami minta semua pihak menjaga kondusivitas dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi,” kuncinya.

Sementara itu, Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, membenarkan adanya penyerangan tersebut. Ia menyebut, pelaku berjumlah sekitar 20 orang dengan wajah tertutup dan membawa senjata tajam.

“Kejadiannya tiba-tiba, diserang OTK sekitar 20 orang, mereka memakai penutup muka,” kata Ismail.

Ismail menjelaskan, penyerangan terjadi sekitar pukul 15.30 Wita di area dalam kampus, ketika sejumlah mahasiswa sedang membersihkan sekitar sekretariat organisasi mereka.

“Sekuriti juga kaget karena tiba-tiba muncul kelompok tersebut,” jelasnya.

Begitu laporan diterima, polisi langsung mendatangi lokasi, namun para pelaku sudah lebih dulu kabur.

“Saat ini kita masih dalami dan kembangkan karena laporan baru masuk kemarin. Mudah-mudahan secepatnya bisa terungkap,” ujarnya.

Rekaman CCTV dari kampus telah diamankan sebagai bahan penyelidikan.

“CCTV di sekitar TKP sudah kami buka, dan penyidik sementara mengejar para pelaku,” terang Ismail.

Ia menambahkan, kondisi kampus kini sudah kembali kondusif, dan polisi tetap disiagakan di sekitar lokasi untuk mengantisipasi serangan lanjutan.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelakunya bisa terungkap,” pungkasnya.

Comment