Dishub Sulsel dan API Banyuwangi Tinjau Bandara Arung Palakka dan Potensi Waterbase dengan Pesawat Amfibi

Tampak pesawat amfibi sebelum lepas landas menuju Bandara Arung Palakka Bone.

Tampak pesawat amfibi sebelum lepas landas menuju Bandara Arung Palakka Bone. (Foto: Netral.co.id/MFR).

Bone, Netral.co.id – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Erwin Terwo, bersama Kepala Biro Kesra, Erwin Sodding dan tim dari Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi meninju Bandara Arung Palakka dan potensi Waterbase di Kabupaten Bone dengan mengunakan pesawat Amfibi, Rabu 13 Agustus 2025.

Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kelayakan bandara untuk didarati pesawat jenis ATR. Rombongan tiba dengan penerbangan selama 35 menit, dengan cuaca pagi yang mendukung.

“Alhamdulillah dalam waktu 35 menit dan pada pagi tadi Alhamdulillah cuacanya cukup membaik dan kami landing dengan baik di Bandara Arung Palakka.

Tujuan kami melakukan pemantauan ini untuk memastikan apakah Bandara Arung Palakka ini layak untuk didarati pesawat ATR,” ujar Andi Erwin.

Menurutnya, hasil tinjauan menunjukkan kesiapan bandara secara umum sudah memadai, meskipun masih diperlukan penambahan sarana dan prasarana pendukung.

“Sesuai penyampaian Kapten Daniel, ada beberapa tambahan seperti menara, ruang kelas, dan sebagainya,” tambahnya.

Selain Bandara Arung Palakka, rombongan juga meninjau lokasi waterbase di Pelabuhan Bajoe dan Tanjung Palette.

“Kami melihat secara langsung kondisi di Pelabuhan Bajoe, mulai dari kedalaman air, ombak, hingga aspek teknis untuk dijadikan waterbase. Di Tanjung Palette, airnya cukup tenang, kedalaman di atas 2 meter, dan potensinya mendukung untuk PAD Kabupaten Bone dan Sulsel,” kata Andi Erwin.

Hal ini mendukung upaya Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, menyiapkan infrastruktur pendukung agar konektivitas antar daerah, pulau ke pulau, kabupaten ke kabupaten, dan destinasi ke destinasi berjalan lancar.

Sementara itu, Direktur API Banyuwangi, Kapten Daniel Dewantoro Rumani, menilai Bandara Bone layak untuk mendukung operasional penerbangan.

“Bandara Bone cocok, dan di sana sudah ada fasilitas seperti ruang kelas dan ruang briefing. Hanya perlu tambahan penyimpanan BBM berupa drum untuk operasional. Kami juga sudah berdiskusi dengan pengelola bandara yang menyambut baik rencana pembukaan rute Banyuwangi-Bone,” jelasnya.

Rencana pengembangan Bandara Arung Palakka dan waterbase di Bone diharapkan dapat memperluas konektivitas transportasi, sekaligus mendorong potensi pariwisata dan ekonomi daerah. (*)

Comment